Laba Danamon Tumbuh 38 Persen
SURABAYA – Pengelolaan biaya operasional yang disiplin dan kualitas aset yang baik mendorong pertumbuhan laba Bank Danamon. Pada 2017, Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 3,7 triliun. Capaian itu tumbuh 38 persen dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah mengatakan, pencapaian laba yang baik beriringan dengan meningkatnya inisiatif strategis jangka panjang yang diterapkan. Pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari upaya lembaga dalam melakukan diversifikasi sumber pendapatan dan memperkuat layanan nasabah. ”Juga penerapan solusi berbasis teknologi dan digital secara komprehensif,” ujarnya.
Portofolio kredit Bank Danamon bergerak menuju segmen non-mass market, yakni segmen usaha kecil menengah (UKM), enterprise, dan consumer mortgage. Pada segmen UKM, kredit tumbuh 10 persen menjadi Rp 28,5 triliun. Portofolio enterprise yang terdiri atas perbankan korporasi, komersial, dan institusi keuangan tumbuh 4 persen menjadi Rp 37,6 triliun. Adapun kredit consumer mortgage tumbuh 36 persen menjadi Rp 6 triliun.
Di sisi lain, total portofolio kredit dan trade finance juga tumbuh 5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga menjadi Rp 122,9 triliun. Selain itu, dengan kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) 93,3 persen, likuiditas bisa tetap terkelola dengan baik. Pada saat yang sama, giro dan tabungan juga naik 4 persen sehingga menjadi Rp 50,5 triliun.
Bank Danamon juga terus meningkatkan kualitas asetnya. Yakni melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang tepat serta proses koleksi dan credit recovery yang disiplin.