Integrasi Industri, Permukiman, dan Pelabuhan
GRESIK – Kementerian Perindustrian menargetkan sekitar 183 industri bisa masuk di Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik. Dengan luas kawasan hampir 3 ribu hektare, target investasi yang terserap sebesar Rp 83,2 triliun.
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo mengatakan, saat ini JIIPE telah memiliki 9 tenant. Perinciannya, 2 perusahaan sudah beroperasi, 4 perusahaan dalam pembangunan, dan 3 perusahaan akan melakukan pembangunan. ”Industri yang sudah beroperasi, yaitu pabrik kimia PT Clariant Indonesia dan pabrik garam PT UnichemCandi Indonesia,” ujarnya di sela-sela peresmian JIIPE kemarin.
Kawasan JIIPE memiliki luas area industrial sebesar 1.761 ha, area residensial sebesar 800 ha, dan area pelabuhan seluas 400 ha. Total areanya 2.961 ha. Nilai investasinya mencapai Rp 5 triliun. Pada 2018 ditargetkan JIIPE mampu menjual lahan 40–45 ha.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kawasan JIIPE merupakan salah satu kawasan industri yang masuk proyek strategis nasional. Itu tertuang dalam Peraturan Presiden No 58 Tahun 2017. Kawasan tersebut ditargetkan dapat menyerap 100 ribu tenaga kerja. ”JIIPE telah memiliki kantor pengelola dan juga tersedia pembangkit tenaga listrik sebesar 23 mw yang mulai beroperasi November 2017,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo mengatakan, JIIPE berfungsi meningkatkan daya saing Indonesia dari negara tetangga. Sebab, dengan ditekannya harga produksi, produk Indonesia bisa bersaing di pasar global. Jokowi menekankan agar jangan sampai ada masalah perizinan investasi.