Jawa Pos

Agar Tidak Ada Yang Merugi

Kelelahan bisa menjadi problem bagi para pemain yang membela timnas Indonesia karena ketatnya jadwal kompetisi di tanah air. Selain Liga 1, masih ada Piala Indonesia. Apa dampaknya?

-

TAHUN ini ada dua agenda penting bagi timnas Indonesia, yakni Asian Games 2018 dan Piala AFF 2018. Pada Asian Games 2018 Agustus nanti, timnas U-23 dipasrahi target yang cukup tinggi. Sebagai tuan rumah, setidaknya Indonesia menembus babak sepuluh besar.

Untuk memenuhi target itu, idealnya pelatih timnas Luis Milla bakal melakukan pemusatan latihan alias training center (TC) sebulan sekali. Itu berarti klub harus legawa melepas pemainnya sebulan sekali selama beberapa hari di tengah berjalanny­a Liga 1. Padahal, klub yang selama ini membiayai pemain berhak menggunaka­n jasanya dalam kompetisi.

Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria angkat bicara tentang hal itu. Menurut dia, Liga 1 atau kompetisi di Indonesia seharusnya menjadi TC bagi pemain sebelum dipanggil ke timnas. ’’Jadi, di timnas tinggal finishing,’’ tegasnya.

Itu berarti Tisha mengharapk­an klub bisa mengembang­kan bakat pemainnya dengan baik. Bisa memberikan program dan asupan terbaik seperti halnya yang dilakukan di timnas. ’’Harus dipahami, ini kebutuhan bangsa. Tetapi, kami juga mengharapk­an jadwal yang baik untuk timnas di tengah kompetisi,’’ lanjutnya.

Begitu Asian Games 2018 selesai, ada Piala AFF 2018 pada akhir tahun. Sudah lima kali Indonesia menjadi runner-up dan kali ini berharap bisa lebih dari itu. Format baru kandang-tandang sudah pasti akan membuat turnamen bergengsi tingkat Asia Tenggara tersebut bakal makin panjang dan melelahkan.

COO PT LIB Tigorshalo­m Boboy mengatakan sudah paham akan keruwetan yang bakal terjadi. Mereka sudah punya banyak opsi jika memang jadwal yang disusunnya mendapat tanggapan negatif dari klub. ’’Kami juga sudah dapat izin dari PSSI bahwa Liga 1 bisa berakhir pada Desember,’’ paparnya.

Tigor juga menambahka­n, keputusan tentang bagaimana klub yang pemainnya dipanggil di timnas dibahas pada manager meeting pada 15 Maret mendatang. Di situ PSSI bakal menjabarka­n programnya sehingga klub mengerti tentang kebutuhan TC bagi timnas. ’’Banyak pertimbang­an. Yang jelas, kami ingin semua sama-sama tidak dirugikan,’’ tuturnya.

Menanggapi itu, pelatih Bali United Widodo C. Putro menyatakan tidak ada masalah jika banyak pemainnya dipanggil timnas. Menurut dia, memang muara kompetisi adalah pembentuka­n timnas yang baik. ’’Tetapi, tolong, aturlah jadwal, jangan sampai berbarenga­n dengan kompetisi. Saya sangat support kalau jadwalnya benar,’’ bebernya.

Hal senada diungkapka­n Manajer Persebaya Chairul Basalamah. Dia mengatakan bangga jika ada pemainnya yang membela timnas. ’’Tapi, ya harus benar-benar jelas jadwalnya. Harus ada kesepakata­n bahwa pemain kembali ke klub dalam keadaan yang baik juga, tidak ada cedera, atau kelelahan fisik,’’ harapnya.

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? KEBANGGAAN: Febri Hariyadi diapit duo Persebaya, Irfan Jaya (kiri) dan Nelson Alom, dalam latihan timnas U-23 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta (21/2).
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS KEBANGGAAN: Febri Hariyadi diapit duo Persebaya, Irfan Jaya (kiri) dan Nelson Alom, dalam latihan timnas U-23 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta (21/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia