Selama Ini Target Selalu Meleset
Asian Games 2014 Terealisasi 50 Persen
JAKARTA – Indonesia memasang target tinggi pada Asian Games 2018 Agustus mendatang. Modal sebagai tuan rumah membuat seluruh stakeholder olahraga tanah air optimistis mampu merangsek 10 besar dengan perolehan 17 medali emas. Tak sedikit yang menyangsikan Merah Putih bisa merealisasikan target tersebut.
Dari event-event sebelumnya, Indonesia kerap gagal memenuhi target perolehan medali. Tahun lalu tim Merah Putih gagal mewujudkan target 55 emas pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu Indonesia hanya meraih 38 emas. Setidaknya dalam lima tahun terakhir target Indonesia dalam setiap multievent selalu meleset (Lihat grafis).
Deputi IV Kemenpora Mulyana tidak menutup mata dengan data prestasi tersebut. Dia mengungkapkan, banyak faktor yang memengaruhi performa atlet saat bertanding. ’’Ada dua faktor, yakni internal dan eksternal bagi atlet,’’ ungkapnya diplomatis.
Faktor internal, lanjut dia, mengenai proses latihan selama pelatnas. Baik itu dari lamanya waktu latihan, kualitas program, progres, serta mental diri atlet itu sendiri ketika bertanding. Selanjutnya, faktor ekternal berasal dari segi sarana dan dukungan pelatih. ’’Tentu pemerintah berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dana kami cairkan ke setiap cabor dan kami selalu memantau progresnya,’’ tegas Mulyana.
Di tengah upaya mencapai target itu, sejumlah cabor mengalami konflik internal. Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia, misalnya. Empat ka- rateka andalan Merah Putih Sisilia Agustiani Ora (kata individu putri), Srunita Sari Sukatendel (kumite -50 kg putri), Cok Istri Agung Sanityarani (kumite -55 kg putri), dan Ahmad Zigi (kata individu putra) mundur dari pelatnas. Alasannya karena kecewa pelatih kepala mereka, Philip King, diganti. Padahal, mereka memiliki peringkat yang bagus di Federasi Karate Dunia (WKF).
Karate mendapatkan beban meraih satu emas dalam Asian Games mendatang. Sekjen PB Forki Lumban Sianipar menyatakan, hanya mukjizat yang bisa mengembalikan empat karateka tersebut ke pelatnas. ’’Mereka memang menyumbang medali di SEA Games 2017. Tetapi, kalau diadu dengan yang ada di Ciloto sekarang, peluangnya juga 50:50,’’ katanya.