Distribusi Komputer Rampung Bulan Ini
Untuk UNBK di SD dan SMP
SURABAYA – Pemkot mulai mendistribusikan bantuan komputer untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Penyaluran 5.255 unit komputer ditargetkan rampung pada minggu ketiga Maret.
Komputer-komputer itu sudah tersedia di tempat transit di Jalan Tambaksari sejak akhir Februari. Dalam proses penyalurannya, pemkot melibatkan tim dari Kejari Surabaya. Tim pengawas pengaman pembangunan pemerintah daerah (TP4D) itu juga ikut mengecek kesiapan unitunit komputer sebelum diangkut dan diinstal di sekolah-sekolah.
Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset (LP2A) Noer Oemarijati menuturkan, pemkot menjamin pendistribusian bakal terdeteksi dan tidak salah alamat. Sebab, setiap unit dilengkapi dengan barcode yang terdata di pemkot. ”Dengan nomor barcode, berapa saja (yang didistribusikan) akan terdeteksi,” jelas Noer ketika tengah meninjau persiapan distribusi komputer kemarin (9/3).
Barcode itu juga berguna apabila pihak sekolah hendak menyampaikan komplain. LP2A bisa langsung mengecek kapan komputer tersebut dikirim dan mencari tahu penyebab kerusakan. ”Sampai saat ini, baru ada tiga kasus kerusakan,” lanjutnya.
Untuk mengantisipasi kerusakan, pemkot sudah meminta penyedia untuk menyiapkan 50 unit komputer back up. Hingga kemarin, total 3.874 komputer sudah terkirim ke 282 sekolah, baik SD maupun SMP.
Pengiriman dilakukan per kecamatan. Kemudian, dari kecamatan komputer didistribusikan ke sekolah-sekolah di wilayah mereka. Misalnya, untuk Kecamatan Tegalsari, ada 19 sekolah yang menerima bantuan komputer.
Noer melanjutkan, sekolah bisa melaporkan permasalahan pada komputer paling lambat tiga hari setelah pengiriman. Kerusakan tersebut akan langsung ditangani oleh tim IT yang merupakan gabungan dari tenaga ahli pemkot dan ITS.
Dari tempat transit komputer, tim LP2A juga meninjau salah satu sekolah yang sudah menerima bantuan tersebut. Yakni, SMPN 3. Sebanyak 85 unit komputer baru sudah terpasang di ruangan paling depan. Kepala SMPN 3 Budi Hartono menyebutkan, komputer-komputer itu mulai digunakan siswa untuk kegiatan belajar-mengajar dan persiapan UNBK.