Tuntut Karakter Kuat Pencari Kerja
Diskusi Tantangan Kerja di Era Digital
SURABAYA – Penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur sering tidak maksimal. Salah satu penyebabnya, sumber daya manusia (SDM) pencari kerja belum memiliki karakter yang jelas. Selain itu, kompetensi yang dimiliki belum bisa diandalkan.
Sekretaris Umum DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim Heribertus Gunawan menjelaskan bahwa karakter itu penting. Dia melihat banyak lulusan SMA, SMK, atau bahkan S-1 di Indonesia yang belum memiliki karakter. Terutama saat ditanya cita-cita atau rencana kerja. ”Pasti banyak yang masih bingung,” katanya.
Berbeda jika calon tenaga kerja memiliki karakter kuat. Mereka punya target, cita-cita, dan rasa percaya diri yang cukup kuat. Itu merupakan modal saat mereka masuk dunia kerja. Pengusaha semakin yakin dengan kemampuan mereka.
Heribertus mengajak orang tua untuk membangun karakter anak-anaknya sejak dini. Pahami apa yang menjadi cita-cita. Bantu dan bimbing mereka untuk mewujudkannya. Sebab, karakter sangat penting dalam dunia kerja. ”Orang tua punya peran besar dalam membentuk karakter tersebut,” kata Heribertus di sela-sela menghadiri diskusi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim kemarin.
Permasalahan lain yang juga penting adalah kompetensi. Aspek tersebut selalu menjadi pertanyaan pengusaha. Kompetensi tersebut menjadi penentu bagi calon tenaga kerja. Mereka layak direkrut sebagai karyawan atau tidak.
Calon tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang baik pasti lebih diminati perusahaan. Mereka memiliki nilai tawar yang tinggi. Pengusaha juga puas dalam merekrut calon tenaga kerja yang seperti itu.
Permasalahan tersebut harus diatasi bersama. Pengusaha memiliki tuntutan. Pemerintah dan masyarakat memiliki jawaban. Membangun karakter dan menyiapkan kompetensi sejak dini.
Keduanya juga bisa menjadi modal untuk berwirausaha. Heribertus menegaskan, jumlah pengusaha di Indonesia harus ditingkatkan. Apalagi, salah satu cara untuk menjadikan negara ini kaya adalah memperbanyak jumlah pengusaha tersebut.
Nah, siapa pun bisa menjadi pengusaha. Mulai hal yang kecil, tekun, dan perlahan bisa menjadi besar. Di era digital seperti ini, peluang menjadi pengusaha sangat besar. Misalnya, marketing bisa dilakukan secara sederhana tapi maksimal. ”Menggunakan sistem online untuk mencari pasar,” katanya.
Banyak teknologi lain yang bisa dimanfaatkan. Heribertus berharap semangat menjadi wirausahawan harus ditingkatkan. Karakter dan kompetensi yang kuat adalah modal untuk mewujudkan itu semua.