Pernah Ada Yang Dipingpong
Komisi A DPRD Sidoarjo
Sebagai pimpinan, camat harus meminta maaf.’’
KUSMAN
SETELAH kasus yang dialami Yessi viral, belakangan beberapa orang memberikan laporan ke Jawa Pos tentang pengalaman serupa. Salah satunya, Jindan Ninggar. Kemarin (9/3) ibu satu anak itu juga mendapat perlakuan kurang simpatik saat hendak mengurus surat izin lokasi penangkaran burung.
Sekitar pukul 14.30, dia langsung dilayani seorang petugas. Setelah membaca surat, petugas itu tampak bingung. ’’Setelah itu, saya disuruh ke bagian pertanian,’’ katanya.
Surat diberikan ke bagian pertanian. Setelah membaca surat, petugas meminta agar format surat pengantar dari desa dibenahi. ’’Saya kembali ke desa untuk memperbaiki surat,’’ tuturnya.
Nah, setelah mengurus perbaikan surat, surat kembali diberikan kepada petugas. Namun, petugas tidak dapat membuatkan surat yang diinginkan Jindan. ’’Nggak eroh aku, nggak tau gawe ngunu (tidak tahu saya, tidak pernah membuat surat itu),’’ ucapnya menirukan petugas.
Kebetulan, Jindan saat itu membawa contoh surat izin keterangan lokasiyangdikeluarkanKecamatan Tulangan. Namun, petugas tetap engganmelayani.Dialalumenyuruh Jindan ke bagian pertanian. ’Saya disuruhmintatolongbuatkansurat ke bagian pertanian,’ paparnya.
Sampai di bagian pertanian, Jindan mengaku bertambah kesal. Sebab, petugas beralasan tidak memiliki laptop dan komputer. Karena itu, petugas tidak bisa membuatkan surat. Jindan kembali dipingpong. Dia diminta ke bagian satpol PP. Akhirnya, satpol PP-lah yang membuatkan surat.
Semestinya, setiap petugas kecamatan mengetahui tugas dan layanan yang diberikan. Dengan demikian, warga tidak direpotkan.