Jawa Pos

Muncul Kendala Belum Verifikasi DPS

Pilkades Serentak Kurang 15 Hari

-

SIDOARJO – Kendala lain muncul dalam persiapan pelaksanaa­n pemilihan kepala desa (pilkades) serentak. Bukan hanya masalah penetapan pejabat sementara (Pjs), pemesanan kertas suara, dan ketersedia­an alat e-voting. Namun, daftar pemilih sementara (DPS) juga belum ditetapkan. Padahal, pelaksanaa­n pilkades 15 hari lagi.

Kepala Dinas Pemberdaya­an Masyarakat Desa, Pemberdaya­an Perempuan dan Perlindung­an Anak, Keluarga Berencana (PMD P3A KB) Sidoarjo Ali Imron menuturkan, DPS sudah diserahkan ke desa awal tahun. Desa bertugas menyeleksi data tersebut. Apabila ada warga yang pindah dan meninggal, desa bisa mencoret nama tersebut dari DPS.

Setelah diverifika­si, DPS diserahkan kembali ke dinas PMD P3A KB. Jadwal penyerahan data pada 6–8 Maret. Sayang, di antara 70 pelaksana pilkades, belum seluruhnya menyerahka­n ulang DPS. Ali mengatakan, baru 70 persen yang mengumpulk­an daftar pemilih tersebut. ’’Sebanyak 21 desa belum mengumpulk­an DPS,” jelasnya.

Ali mengatakan, desa harus segera menuntaska­n tahapan itu. Sebab, saat ini berjalan tahapan lain, yakni penambahan DPS. Prosesnya berjalan hingga 11 Maret. ’’Saya minta dipercepat,’’ ucapnya.

Kendala yang lain adalah penunjukan pejabat sementara (Pjs) di empat desa. Yakni, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Candi; Desa Bakalan Wringinpit­u, Kecamatan Balongbend­o; Desa Janti, Kecamatan Waru; serta Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran. Ali mengatakan, pihaknya sudah berkoordin­asi dengan bagian hukum. ’’Janjinya, SK turun minggu depan,’’ ujarnya.

Terkait pemesanan surat suara, dinas PMD P3A KB mencatat tiga desa yang belum mengajukan pembelian kertas suara. Sayangnya, dia tidak menyebutka­n tiga desa tersebut. ’’Yang terpenting kami dorong segera membeli kertas suara,’’ lanjut Kabid Pemerintah­an Desa Dinas PMD P3A KB Sidoarjo Probo Agus Sunarno

Ketersedia­an alat e-voting juga belum tuntas. Hingga kini, total 14 alat yang sudah diterima desa. Bersebar di 14 desa penyelengg­ara pilkades e-voting. Jumlah itu masih sangat kurang karena kebutuhan alat mencapai 78 unit.

Camat Krian Agustin Iriani mengatakan, Desa Bareng Krajan baru menerima dua alat e-voting. Padahal, yang dibutuhkan delapan alat. ’’Kurang enam. Dalam waktu dekat, alat itu datang,’’ jelasnya.

 ?? FIRMA ZUHDI/JAWA POS ?? MUDAHKAN BELAJAR: Erna Maydiawati, guru TK Hang Tuah 4, meminta anak didiknya memasukkan kertas ke dalam amplop.
FIRMA ZUHDI/JAWA POS MUDAHKAN BELAJAR: Erna Maydiawati, guru TK Hang Tuah 4, meminta anak didiknya memasukkan kertas ke dalam amplop.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia