Jawa Pos

Kian Banyak Inovasi Gel dan Clay Mask Tes Dulu sebelum Pakai

-

Ada banyak cara untuk mendapatka­n kulit sehat dan glowing. Salah satunya, memakai masker. Lupakan sejenak sheet mask yang sempat booming tahun lalu. Belakangan banyak orang, terutama kaum hawa, yang kembali jatuh hati dengan masker berbentuk clay dan gel.

HALLYU WAVE dituding menjadi penyebab utama kembalinya tren masker non-sheet. Banyak merek

skin care Korea Selatan yang mengeluark­an produk masker. Salah satu yang paling ngehit saat ini adalah masker gel berbahan aloe vera. Siapa yang tidak tertarik memiliki wajah se-glowing Taeyeon yang menjadi bintang iklannya?

Kemudian, ditambah brand asal Amerika Serikat yang menunjukka­n inovasinya. Mulai masker clay berbahan charcoal hingga face scrub

yang juga bisa difungsika­n sebagai masker. Ada juga merek skin care asal Inggris yang menawarkan masker natural berbahan tanah liat kaolin yang dikombinas­ikan dengan peppermint.

Menurut Clinic Director Emdee Clinic Surabaya dr Leni Kumalasari DiplAAAM, masker kerap dipilih karena menjadi cara alternatif yang jauh lebih simpel dibandingk­an perawatan di klinik kecantikan. Bahanbahan yang ada dalam masker cukup kompleks dan agresif. ’’Kalau perawatan di klinik kan paling nggak dua pekan sekali. Sedangkan masker bisa dilakukan di rumah seminggu dua kali,’’ kata Leni.

Cara kerja clay dan gel mask tidak jauh berbeda dengan sheet mask. Bahan-bahan yang terkandung di dalam masker akan mudah terserap ke dalam kulit karena permukaan kulit ’’ditutup’’. ’’Kalau sheet mask kan menggunaka­n semacam tisu, sedangkan clay atau gel ini ya medianya clay dan gel,’’ jelasnya.

Leni memberikan catatan pada masker yang juga berfungsi sebagai

scrub. Masker tersebut bermanfaat menghilang­kan sel kulit mati. Biasanya, para pengguna menggosok masker setelah kering. Leni menyaranka­n pengguna agar menggosok ke arah atas secara perlahan. ’’Pemilik kulit sensitif harus hati-hati. Tidak disarankan memakai jenis masker ini,’’ tutur Leni.

Sama seperti jenis skin care lain, tidak semua orang cocok dengan semua jenis masker. Bergantung kebutuhan dan jenis kulit. Karena itu, menurut Leni, ada baiknya melakukan tes sensitivit­as sebelum mengoleska­n masker ke wajah. Pertama, ambil sedikit masker dan oleskan ke punggung tangan. Lalu, tunggu 15–30 menit. Jika tidak ada reaksi seperti kulit menjadi gatal, kemerahan, dan perih, masker cukup aman diaplikasi­kan ke wajah.

Sesaat setelahnya, kulit wajah tampak cemerlang. Namun, menurut Leni, hal itu bersifat temporer. ’’Karena itu, dibutuhkan pengulanga­n. Maksimal sepekan dua kali,’’ paparnya.

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ??
HANUNG HAMBARA/JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia