NLB dan Medis Jadi Perhatian
Mengulas Regulasi Baru Liga 1
Musim ini ada beberapa perubahan dalam regulasi Liga 1. Selain soal NLB (nota larangan bermain), PT Liga Indonesia Baru (LIB) lebih ketat dalam aspek medis setelah insiden meninggalnya kiper Persela Choirul Huda musim lalu.
KALAU saja Mitra Kukar tidak dianggap kalah WO ketika melawan Bhayangkara FC musim lalu, mahkota juara Liga 1 mungkin berbeda dari yang sekarang kita tahu. Sebab, Bali United berpeluang menjadi juara. Namun, situasinya berubah garagara Momo Sissoko dianggap tidah sah.
Ya, Mitra Kukar ketika itu memainkan Sissoko yang menurut PT LIB tidak sah untuk bermain. Masalahnya, sebelum pertandingan, berdasar NLB tidak ada nama Sissoko. Hanya Herwin Tri Saputra dan Indra Kahfi. Saat itu PT LIB lalai memberikan pemberitahuan. Nah, kondisi itu membuat PT LIB lebih antisipatif musim ini.
Berkaca dari kesalahan tersebut, Liga 1 2018 menerapkan regulasi baru terkait dengan NLB secara lebih ketat. Menurut Chief Operation Officer (COO) PT LIB Tigorshalom Boboy, ada beberapa poin yang salah satunya membahas detail tentang NLB. Musim ini PT LIB menyiapkan sistem yang bisa diakses seluruh klub peserta Liga 1.
Sistem itu nanti berisi NLB pemain menjelang pertandingan. Klub pun bisa melihatnya secara langsung sehingga tidak ada alasan lagi operator lalai memberikan informasi. ’’Jadi, sekarang tidak ada alasan lagi buat klub abai. Sebab, bisa diakses langsung. Sebenarnya ini tanggung jawab ada di klub,’’ terangnya. Namun, saat manager meeting menjelang pertandingan, pihak komisi pertandingan juga akan mengingatkan kembali terkait dengan hal itu.
Sistem itu, rencananya, berubah situs. Bahkan, Tigor mengungkapkan berencana membuka akses tersebut lebih luas lagi. Bukan hanya klub yang bisa melihat. ’’Media, misalnya, bisa melihat pemainpemain yang absen karena larangan atau sanksi. Aksesnya lebih mudah,’’ katanya.
Selain mengatur detail terkait dengan NLB, regulasi baru Liga 1 2018 menjelaskan tentang slot pemain asing, yakni 3 plus 1 asing dari Asia tanpa ada marquee player. Pemain asing yang didaftarkan juga harus sesuai dengan kriteria. ’’Harus bermain paling tidak 25 persen dari keseluruhan laga yang dijalani timnya musim lalu. Asal, kompetisi, dan strata kompetisi timnya musim lalu harus sesuai dengan regulasi kami,’’ tegasnya.
Musim ini aspek medis juga mendapat perhatian lebih terperinci ketimbang musim lalu. Tigor menegaskan, ini terjadi setelah berkaca pada tewasnya Choirul Huda dalam laga Persela Lamongan melawan Semen Padang di Stadion Surajaya pada 15 Oktober lalu. Kesalahan penanganan pertama menjadi penyebab nyawa Huda tidak terselamatkan setelah bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.
’’Di stadion juga wajib disediakan dua ambulans dan tim medis yang memahami penanganan cedera di lapangan,’’ imbuh Tigor. Demikian pula alat pemicu jantung yang harus tersedia. Apabila tidak, konsekuensinya, pertandingan batal digelar dan klub langsung dinyatakan kalah.