Kejar Perunggu dengan Gaya Baru
JAKARTA – Tim loncat indah Indonesia realistis dalam peta persaingan di Asian Games 2018. Berkaca pada perhelatan SEA Games 2017 di Malaysia, loncat indah hanya menyumbang 1 emas dan 3 perunggu untuk kontingen Merah Putih. Juara umum disabet Malaysia dengan 13 emas, 4 perak, dan 1 perunggu.
Pelatih loncat indah Harli Ramayani menyatakan, kemampuan atlet Indonesia memang belum masuk papan atas Asia. Di antara tiga atlet yang menjadi andalan Indonesia, yakni Adityo Restu Putra, Andriyan, dan Tri Anggoro Priambodo, salah satu diharapkan meraih perunggu Asian Games 2018.
Adityo dan Tri Anggoro akan turun pada nomor sinkronisasi 3 meter. Sementara itu, Andriyan tampil pada nomor sinkronisasi menara 10 meter. ’’Kami akan berusaha sebaik mungkin. Peluang tetap ada. Meraih perunggu sudah baik,’’ ucap Harli.
Di sektor putri dan mixed, dia belum berani menargetkan medali. Pasangan Eka Purnama Indah/ Linadini Yasmin (sinkronisasi 3 meter) dan Della Dinarsari Harimurti/Andriyan (sinkronisasi menara 10 meter) hanya mampu membawa pulang perunggu dari ajang SEA Games 2017. Di pentas Asia, jagoan pada nomor tersebut adalah atlet Tiongkok, Korea Utara, dan Korea Selatan.
Saat ini tim terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan dan mengasah gerakan baru. ’’Atlet akan mencoba gaya twist. Memang agak sulit, namun akan terus dicoba dan dimatangkan hingga training camp di Tiongkok pada April nanti,’’ kata Harli.
Dia memiliki skenario lain jika gerakan tersebut belum sempurna seperti yang diharapkan tim pelatih. ’’Terpaksa menggunakan gaya loncatan seperti di SEA Games 2017. Hanya me- naikkan ketinggiannya. Dari semula 3,5 meter dinaikkan 1 meter lagi,’’ ungkap Harli.
Rencana TC ke Tiongkok juga terkendala dana. Kemungkinan, anggaran yang minim memaksa tim pelatih untuk memberangkatkan tiga atlet terbaik saja. Mereka bakal mengikuti beberapa uji coba. ’’Untuk sementara, rencananya adalah Adityo, Andriyan, dan Tri Anggoro yang berangkat,’’ ujar Harli.