Jawa Pos

Potret Kehidupan Usia Senja

-

SURABAYA – Anak kecil selalu memiliki keinginan untuk cepat dewasa. Tetapi, ketika mereka dewasa, tidak ada satu pun yang ingin cepat menjadi tua. Seolah mereka memiliki ketakutan tersendiri dengan kata tua.

’’Itu sebuah alasan yang mendasari terbitnya buku foto ini. Tetapi, inspirasi datang dari ibu dan kakak perempuank­u yang memang sudah berusia senja,” ujar fotografer Muniroh yang menerbitka­n buku foto Senja saat ditemui di bedah buku Jalan Arief Rahman Hakim kemarin (10/3).

Melalui buku foto pertamanya tersebut, Muni –sapaan akrabnya– ingin memotivasi orang sekitar, terutama diri sendiri, tentang bagaimana menghadapi usia senja. Senja berisi 52 foto orang yang sudah berusia lanjut dari berbagai wilayah di Indonesia. Melalui kumpulan potret tersebut, ibu dua itu ingin menunjukka­n bahwa tua tidak menjadi penghalang untuk tetap produktif.

’’Dari penglihata­nku, orang-orang perkotaan itu lebih memiliki ketakutan terhadap usia senja daripada orang desa,” lanjutnya.

Dari beberapa hasil jepretanny­a yang dibukukan, terlihat jelas bahwa para lansia di desa tetap produktif. Cangkul dan sabit masih menjadi senjata andalan mereka untuk pergi ke ladang.

Kumpulan foto yang disatukan dalam buku itu diambil mulai 2009 hingga 2017. Tepatnya sejak dia masih bekerja sebagai fotografer di sebuah koran harian hingga menjadi freelance seperti sekarang.

Senja dipilih sebagai judul dalam buku tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Muni, senja memiliki filosofi menunggu dengan keterbatas­an waktu. Cepat tetapi mengena. Orang-orang tua yang ditemuinya itu pun menjadi abadi di dalam pikiran dan hatinya. ’’Senja itu punya banyak arti. Kebetulan, aku juga memang penyuka senja,” tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia