Dongeng Girli untuk Anak Jatipurwo
SURABAYA – Anak-anak yang tinggal di kawasan Jatipurwo mendapat hiburan setiap akhir pekan. Petugas perpustakaan keliling tidak hanya membawa buku untuk dibaca. Mereka juga menyajikan dongeng pinggir kali (girli) untuk masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Pegirian itu.
Kehadiran perpustakaan keliling tersebut semakin menyemarakkan suasana pinggiran kali yang sudah dibikin warnawarni. Petugas perpustakaan tak hanya berdiam diri melihat anak-anak membaca. Mereka juga ber-storytelling untuk mengedukasi anak-anak.
Misalnya, yang terlihat kemarin (10/3). Mobil perpustakaan yang diparkir di pinggir Sungai Pegirian diserbu anak-anak sejak pagi. Nur Hayati, salah seorang petugas perpustakaan, selalu menjadi jujukan anak-anak Jatipurwo pada akhir pekan untuk bercerita. Nur menyebutnya sebagai dongeng girli alias dongeng pinggir kali.
’’Cerita kali ini tentang kelinci dan wortel,’’ kata Nur membuka kisah saat anak-anak mulai berkumpul. Media bercerita yang digunakan cukup sederhana. Yaitu, tali sepanjang 1 meter. Sambil bercerita berdasar dongeng di buku, Nur melilitkan tali tersebut selang-seling di sela-sela jemarinya.
Anak-anak terkejut saat tali yang dililitkan itu bisa terlepas hanya dalam sekali tarikan. Mereka menganggapnya sulap. ’’Saya buat inisiatif baru saja biar anak-anak nggak bosan. Dan, yang terpenting adalah yang belum bisa baca bisa tetap menikmati ceritanya,’’ ujar perempuan 38 tahun tersebut.
Iqbal Zakir merupakan salah seorang yang sangat penasaran dengan sulap yang dibuat Nur. Dia hanya butuh dua kali belajar sampai mahir. Iqbal mengaku paling suka dengan sulap yang diajarkan Nur. ’’Kalau baca buku, enggak seberapa suka. Tapi, datang karena suka dengerin cerita,’’ katanya polos.
Berbeda lagi Ja’far Sodiq. Bocah 11 tahun itu sangat suka membaca buku ensiklopedia yang berhubungan dengan Islam dan pengetahuan umum. ’’Wong agamaku Islam kok,’’ jawabnya saat ditanya alasan menyukai buku dengan tematema Islam.