Jawa Pos

Peminat Membeludak, Instruktur Beri Dua Syarat

-

SURABAYA – Program Pelatihan Pejuang Muda dan Pahlawan Ekonomi yang diadakan pemkot kebanjiran peminat. Sejak dibuka kelas membuat tas dan dompet pada November 2017, peserta terus bertambah setiap minggu. Karena kewalahan, instruktur membuat syarat khusus untuk peserta baru.

’’Bagaimana tidak, jika peminat setiap minggunya bertambah sepuluh, muridnya bisa-bisa menjadi seratusan lebih. Padahal, tiap kelas biasanya hanya sekitar 60 orang,’’ ujar Yayuk Surat, instruktur program tersebut. Menurut dia, pelatihan yang diadakan setiap Sabtu di Kaza City membuatnya kewalahan.

Karena itu, dia membuat dua syarat khusus untuk peserta didik yang ingin bergabung. ’’Satu, harus bisa menjahit, soalnya ini kelas jahit ya. Dua, harus produksi di rumah,’’ papar Surat. Sebab, tujuan utama program tersebut adalah memberdaya­kan perempuan di rumah agar bisa menjadi pengusaha. Tidak hanya menambah koleksi produk.

Surat menambahka­n, pelatihan tersebut juga merupakan bentuk pembuktian bahwa membuka usaha itu tidak mahal. ’’Misalnya saja dompet yang sedang kita buat hari ini (kemarin). Ini modalnya hanya Rp 17.000, tapi di pasaran bisa laku sampai Rp 50.000,’’ jelasnya. Itulah yang membuatnya sangat disiplin kepada setiap anak didiknya agar benar-benar berproduks­i saat di rumah. Tidak hanya ikut-ikutan.

Misalnya, Handayani Sumarlisti­awati, salah seorang peserta yang sudah punya brand sendiri. Perempuan yang awalnya bergabung dengan kelas membuat aksesori pada Agustus tahun lalu itu kini fokus membuat tas dan dompet.

 ?? MARIYAMA DINA/JAWA POS ?? KREATIF: Handayani Sumarlisti­awati sedang membuat dompet berbahan kain kanvas di Kaza City kemarin.
MARIYAMA DINA/JAWA POS KREATIF: Handayani Sumarlisti­awati sedang membuat dompet berbahan kain kanvas di Kaza City kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia