Sekda Ikut Kecewa dan Menyesalkan
Soal Pelayanan Buruk Kecamatan Wonoayu
SIDOARJO – Kasus layanan di Kecamatan Wonoayu membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo Achmad Zaini ikut angkat bicara. Dia menyesalkan adanya kejadian tersebut. Ketua badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan (baperjakat) itu pun meminta Camat Wonoayu Prati Kusdijani segera memperbaiki kinerja, melakukan pembinaan, dan meningkatkan pelayanan.
”(Kejadian di Kecamatan Wonoayu) itu tindakan yang tidak bisa dibenarkan,” kata Zaini kepada Jawa Pos kemarin (10/3).
Mantan kepala badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) tersebut menjelaskan, pelayanan terhadap warga merupakan tugas utama yang harus diemban organisasi perangkat daerah (OPD). Karena itu, harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Sejatinya, lanjut Zaini, pemkab sudah memberikan anggaran cukup besar di setiap kecamatan. Termasuk untuk peningkatan pelayanan. Pada akhir tahun lalu misalnya. Pemkab memberikan dana Rp 200 juta. Salah satu tujuannya, setiap kecamatan mereplikasi aplikasi layanan masyarakat berupa Berkas Mlaku Dewe (BMW). Aplikasi itu dibuat Kecamatan Sukodono dan sudah diaplikasikan untuk peningkatan layanan terhadap masyarakat.
Dengan aplikasi tersebut, warga tidak perlu datang ke kantor kecamatan untuk mengurus sejumlah administrasi. Cukup ke kantor desa atau menggunakan smartphone. Namun, ternyata belum Sekda Sidoarjo pelayanan yang prima dapat menyampaikan keluhannya. ”Keluhan itu kan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan,” katanya.
Begitu juga dengan pengawasan para pegawai. Zaini mengatakan, camat seharusnya terus memantau jajarannya walaupun sedang berdinas di luar kota. ”Jangan dibiarkan tanpa pantauan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan menyatakan, pihaknya memang masih mendapat pengaduan soal layanan publik. Baik itu pelayanan di OPD maupun layanan di tingkat kecamatan. Dia pun berharap ada evaluasi untuk perbaikan kinerja ke depan. ”Misalnya, kami juga masih mendengar keluhan-keluhan masyarakat saat mengurus e-KTP,” ujar politikus PKB itu.
Sebagaimana diberitakan, kasus pelayanan di Kecamatan Wonoayu menjadi pergunjingan setelah viral di media sosial (medsos) sejak Jumat (2/3).Wabup Nur Ahmad Syaifuddon dan anggota komisi A langsung sidak ke kantor kecamatan tersebut. Dari hasil sidak, wakil rakyat itu menyebut mendapati beberapa temuan. Di antaranya, petugas kurang ramah. Selain itu, tidak ada nomor antrean untuk masyarakat. Padahal, di kecamatan tersebut, ada mesin antrean yang dibeli tahu lalu.
Namun, Camat Wonoayu Prati Kusdijani menyampaika, begitu persoalan itu mengemuka, pihaknya langsung menelepon suami warga bersangkutan. Dia menyebut ada kesalahpahaman. Prati juga mengaku sudah siap untuk memberikan pembinaan pegawainya.
Keluhan itu kan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan.”
ACHMAD ZAINI