Elpiji Ngowos, Lima Orang Terjilat Api
SIDOARJO – Khoirul Mustofa, 30, meringis menahan sakit di ruang IGD RSUD Sidoarjo kemarin (10/3). Tangannya tampak melepuh akibat luka bakar. Dia kemarin tersambar api saat bekerja di bengkel perbaikan tabung elpiji di Jalan Bhayangkara, Porong.
Bukan hanya Khoirul yang menderita luka bakar. Kobaran si jago merah dari elpiji tersebut juga melukai empat teman kerjanya. Yakni, Aris Setiawan, 36; Sofyan Hakim, 26; Nurul Maulidi, 25; dan Junianto, 54. Bahkan, luka yang mereka alami lebih serius.
Khoirul menceritakan, saat itu dirinya bekerja bersama dengan empat temannya tersebut. Tugasnya memperbaiki tabung elpiji yang rusak ringan dengan menggunakan mesin blasting.
’’Biasanya, sebelum diperbaiki
kan ujung tabung dibuka,’’ jelasnya kepada Jawa Pos.
Saat membuka ujung tabung, aroma gas selalu tercium. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, para pegawai dilarang keras menyalakan api atau merokok. Sekitar pukul 10.00 petaka itu terjadi. Dari bagian bawah mesin blasting tiba-tiba terlihat percikan api yang disusul suara.
Blaaar..! Keluar jilatan yang ber- bentuk bola api. Menggumpal.
Spontan, Khoirul berusaha melindungi wajahnya. Dua tangannya dengan cepat menutupi wajahnya. Namun, api tetap menyambar. Begitu juga yang dialami empat temannya. Khoirul sayup-sayup mendengar temannya berteriak minta tolong. Beberapa saat berselang, banyak pegawai yang berusaha menetralkan ruangan dengan air.
Khoirul dan empat korban lainnya dievakuasi ke RS Pusdik Gasum Porong. Mereka menderita luka bakar dengan kondisi beragam. Luka paling parah dialami Junianto. Hampir seluruh bagian tubuhnya melepuh. Dia dirujuk ke RSUD Bangil, Pasuruan, agar dekat dengan keluarga. Khoirul dan tiga temannya dirujuk ke RSUD Sidoarjo. Namun, setelah mendapat perawatan, Khoirul diperbolehkan pulang. Luka bakar di pergelangan tangannya tidak terlalu parah.
Adapun Aris, Sofyan, dan Nurul masih harus tinggal di RSUD Sidoarjo. Dari ruang IGD, ketiganya dipindah ke ruangan khusus untuk pasien yang mengalami luka bakar. Yakni, Ruang Mawar Kuning. ’’Luka bakarnya beda-beda,’’ tutur Humas RSUD Sidoarjo Ahmad Zainuri.