Empat Kali Terseret Arus, Finis 9 Jam 51 Menit
Serda (Mar) Sulaiman Masuk Empat Besar Lomba Renang Lintasi Selat Sunda
Nama Serda Mar Sulaiman menjadi perbincangan di lingkungan Pasukan Marinir (Pasmar) 1 Gedangan beberapa hari terakhir. Prajurit kelahiran 1991 itu berhasil masuk empat besar lomba renang melintasi Selat Sunda akhir pekan lalu. Dia mendapatkan sejumlah penghargaan dan hadiah.
HASTI EDI SUDRAJAT
SULAIMAN sempat heran saat melihat sebuah mobil Daihatsu Ayla yang memasuki lapangan apel Brigif 1 Mar Gedangan Rabu (7/3). Pagi itu memang berlangsung upacara penyambutan tim renang dan dayung Pasmar 1. Rasa penasarannya pun terjawab.
Nama pemuda 26 tahun tersebut dipanggil Komandan Pasmar 1 Brigjen TNI (Mar) Lukman Hasyim. Dia lantas menyerahkan sebuah kunci mobil itu kepada Sulaiman. ’’Jangan berhenti berlatih, tingkatkan prestasi setinggitingginya untuk kejayaan korps,’’ ujar Sulaiman menirukan pesan jenderal bintang satu tersebut.
Hadiah itu diberikan karena Sulaiman dianggap telah menjunjung nama komando satuan tempatnya bertugas. Yakni, dengan mencatatkan namanya di peringkat empat besar lomba renang melintasi Selat Sunda. ’’Start dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat malam (2/3),’’ paparnya. Lomba tersebut diikuti 290 perenang.
Sulaiman masih belum percaya dengan yang diraih. ’’Kaget juga bisa tembus empat besar,’’ ucapnya. Menurut dia, renang memang bukan hal baru dalam kehidupannya. Dia berenang tersebut. Setelah menyelesaikan jenjang SMK, dia ditempatkan di Batalyon Infanteri (Yonif ) 5 Mar di bawah naungan Brigif 1 Mar.
Putra pasangan Astro Bukan dan Sudarmi itu kali pertama menjadi peserta renang melintasi Selat Madura pada Desember 2017. ’’Batalyon melakukan seleksi untuk mencari yang terbaik guna dikirim ke lomba,’’ jelasnya. Mulanya, seleksi itu diikuti 20 prajurit. Jumlah tersebut kemudian dipadatkan menjadi setengahnya.
Sepuluh orang pilihan itu harus mengikuti training center (TC) selama sebulan penuh. ’’Yang terasa aneh di awal-awal harus pakai alat bantu pernapasan,’’ katanya. Dengan alat itu, pengguna harus bernapas dengan mulut. ’’Kalau belum biasa, tidak nyaman. Air liur bisa ikut keluar ketika bernapas,’’ ungkapnya.
Percobaan pertamanya melintasi Selat Madura yang jaraknya 2.700 meter. Sulaiman ketika itu mencatatkan waktu 45 menit. Dia pun terus mengasah pernapasan dan staminanya agar catatan waktunya semakin pendek. ’’Ketika lom- ba, acuan saya adalah sebisanya mencatatkan waktu di bawah 40 menit,’’ ujar anak ketiga dari empat bersaudara itu. Target tersebut terpenuhi saat lomba berlangsung. Sulaiman berhasil finis dengan waktu 36 menit. ’’Sudah sering latihan. Alhamdulillah masuk 15 besar dari 458 peserta,’’ ungkapnya.
Pada hari H lomba renang melintasi Selat Sunda, Sulaiman masuk gelombang dua. Dia sempat mendahului para perenang dari gelombang pertama. Sayang, keunggulan posisi itu tidak berlangsung sampai akhir. Pada 300 meter terakhir, Sulaiman terseret ombak kencang. Dia sempat keluar jalur perlombaan. ’’Empat kali terseret arus, tidak ada pikiran apa pun, yang penting bisa segera sampai di darat,’’ ucapnya. Sulaiman berhasil menuntaskan rute lomba dengan waktu 9 jam 51 menit. ’’Saat itu mendapat hadiah motor dari panitia,’’ tuturnya.