Jawa Pos

Jangan Memaksa Pakai Hak Tinggi

-

SURABAYA – Sepatu pernikahan itu seperti halnya gaun, harus nyaman digunakan selama acara berlangsun­g. Jika tak terbiasa, mempelai perempuan seharusnya tidak memaksakan diri untuk memakai sepatu tinggi selama berjamjam. Pengantin juga harus memperhati­kan bentuk kaki dan gaun yang dipilih.

Sepatu yang nyaman harus memperhati­kan konstruksi. ’’Ada yang nomor kakinya sebenarnya 37, tapi bagian depannya 38, akhirnya rasanya nggak nyaman,’’ ungkap Lidya Shanty, seorang desainer sepatu pernikahan.

Menurut dia, penting untuk mengecek ukuran kaki secara detail. Jika bentuk kaki lebar di depan, pengantin tidak disarankan menggunaka­n model lancip. ’’Biasanya yang terbuka, tiptoe misalnya,’’ tambah pendiri Tote Shoes tersebut.

Lidya juga menyebutka­n pentingnya kebiasaan pengantin. Jika terbiasa menggunaka­n sepatu hak tinggi, tidak terlalu masalah menggunaka­n hak 7 sentimeter. ’’Kalau belum pernah, biasanya ditambah platform tinggi di depan. Meskipun sepatunya setinggi 7 sentimeter, kemiringan kaki cuma 3,5 sentimeter,’’ jelas perempuan berusia 36 tahun itu.

Bahan yang digunakan untuk memproduks­i sepatu pernikahan biasanya berkisar pada kulit, satin, brokat, dan embroidery.

Lidya sendiri biasanya menggunaka­n kombinasi dua atau tiga bahan. ’’Sepatu itu luasannya kecil, jadi tidak bisa banyak kombinasin­ya,’’ ucapnya.

Untuk warna sepatu, Lidya menyebutka­n, banyak pengantin yang menggunaka­n warna off-white dan nude. Off-white

banyak dipilih karena menyesuaik­an gaun pengantin putih. ’’Kalau yang nude,

biasanya karena bisa dipakai lagi setelah pernikahan,’’ ucapnya saat ditemui di daerah Bawean.

 ?? TOTE SHOES FOR JAWA POS ?? CUSTOM: Salah satu sepatu karya Lidya Shanty yang memiliki platform tinggi di depan. Sepatu jenis ini pas untuk mereka yang ingin pakai hak tinggi, namun belum terbiasa.
TOTE SHOES FOR JAWA POS CUSTOM: Salah satu sepatu karya Lidya Shanty yang memiliki platform tinggi di depan. Sepatu jenis ini pas untuk mereka yang ingin pakai hak tinggi, namun belum terbiasa.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia