Hendak Take Off, Batik Air Tergelincir
Rute Sorong ke Surabaya Terganggu
MANOKWARI – Pesawat Batik Air tergelincir di ujung landasan Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, kemarin (13/3). Roda belakang kanan pesawat bernomor penerbangan ID 6155 itu keluar dari landasan pacu dan tertanam di tanah dengan kedalaman sekitar 70 sentimeter.
Pesawat jenis Airbus A320 CEO dengan nomor registrasi PK-LAJ tujuan Sorong tersebut praktis tertahan di ujung landasan
Para penumpang tujuan Sorong, Makassar, Jakarta, dan kota-kota lainnya terpaksa diturunkan dan dibawa kembali ke terminal bandara.
Menurut keterangan sejumlah penumpang, pesawat yang dipiloti Kapten Penerbang Rudy Jaya Sakti itu bergerak dari apron pukul 12.40 WIT. Sesampai di ujung landasan, pilot hendak memutar untuk persiapan lepas landas (take off). Namun, belum sempat berbelok arah, roda belakang bagian kanan keluar dari landasan hingga tertanam. ”Memang terasa ada sedikit goyangan. Ternyata, setelah kami turun, roda belakang sebelah kanan sedikit keluar,” ujar Rizal, salah seorang penumpang tujuan Sorong.
Meski pesawat terhenti di ujung landasan, lanjut Rizal, tak ada kepanikan penumpang. Kru pesawat kemudian memberitahukan bahwa pesawat mengalami kendala sehingga penerbangan tak dilanjutkan. ”Penumpang turun dari tangga seperti biasa. Tak ada kepanikan,” ujarnya lagi.
Musa Abdul Hakim, penumpang lainnya, menyatakan bahwa kecelakaan itu terjadi saat pesawat hendak take off. ”Pesawat sedang persiapan mengambil ancang-ancang sebelum take off. Saat berputar, ban sebelah kanan terperosok keluar runway,” katanya.
Belum ada keterangan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Rendani. Kepala UPT Bandara Rendani Wahyu Anwar masih sibuk dengan upaya proses evakuasi pesawat. ”Nanti, setelah selesai evakuasi, akan dilakukan konferensi pers,” ucap petugas Bandara Rendani.
Kabidhumas Polda Papua Barat AKBP Hary Supriyono menjelaskan, pesawat tujuan Sorong itu hendak memutar di ujung bandara untuk persiapan lepas landas. Ban sebelah kanan keluar landasan dan ambles ke dalam tanah sehingga pesawat tidak bisa bergerak maju.
”Ban pesawat tidak bisa kembali ke jalur sehingga dilakukan evakuasi penumpang dan penutupan Bandara Rendani sampai proses evakuasi pesawat selesai,” ujarnya. Pesawat Batik Air membawa 125 penumpang dalam kondisi selamat. Pihak maskapai penerbangan berjanji menerbangkan para penumpang pada kesempatan pertama hari ini (Rabu, 14/3).
Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi dan Wahyu Anwar berada di lokasi, menyaksikan upaya evakuasi. Tanah tempat tertanamnya roda digali tim SAR, Polri, dan TNI serta petugas untuk kemudian dialasi dengan pelat baja agar memudahkan penarikan. Dua mobil crane dikerahkan untuk membantu mengangkat pelat baja sebagai alas roda.
Namun, evakuasi penarikan pesawat belum dilakukan hingga pukul 17.00 WIT karena menunggu peralatan yang didatangkan dari Ambon. Selama proses evakuasi, Bandara Rendani tertutup bagi penerbangan pesawat berbadan besar. Hanya pesawat kecil yang diperbolehkan take off dan landing.
Proses evakuasi Batik Air berlangsung hingga malam. Setidaknya 45 personel Polres Manokwari, 2 SST (satuan setingkat peleton) Brimob Detasemen A Polda Papua Barat, serta 40 personel dari unsur lainnya dikerahkan dalam evakuasi tersebut.
Corporate Communications Strategy Batik Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, penerbangan Batik Air dengan rute Bandara Rendani (MKW) menuju Bandara Domine Eduard Osok Sorong (SOQ) yang sedianya lepas landas pada pukul 12.50 WIT mengalami pembatalan. Batik Air akan melayani seluruh penumpang sesuai dengan kebutuhan menurut ketentuan dan peraturan yang berlaku. Misalnya soal pembatalan penerbangan atau pengembalian dana tiket secara penuh (refund) ataupun yang lainnya.
Danang menginformasikan, rute yang terdampak adalah Sorong menuju Surabaya. Batik Air akan meminimalkan dampak yang timbul dari kejadian tersebut agar penerbangan lainnya tidak terganggu. ”Safety director of Batik Air akan melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kejadian ini untuk nanti dapat diberikan rekomendasi sehingga bisa menghindari kejadian tersebut terulang,” katanya kemarin.