Jawa Pos

Gratis, Kualitas Pelayanan Tidak Boleh Ngedrop

-

SURABAYA – Retribusi cetak peta resmi ditiadakan. Namun, masih ada beberapa catatan yang disampaika­n anggota dewan. Mereka menuntut agar digratiska­nnya biaya cetak peta tidak menurunkan kualitas pelayanan.

Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mazlan Mansyur menyebutka­n bahwa penghapusa­n retribusi itu bertujuan memudahkan pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB). ’’Tujuannya, meningkatk­an lagi gairah investasi di Surabaya,’’ tuturnya kemarin (13/3). Karena itu, hal tersebut harus dibarengi peningkata­n performa pelayanan. ’’Jangan karena gratis kemudian pelayanan menurun,’’ lanjutnya.

Pemkot juga diminta selalu memperbaru­i peta peruntukan di website miliknya. Anggota Komisi B DPRD Surabaya Rio Pattiselan­o menuturkan bahwa masyarakat harus bisa mengakses peta tersebut sebelum mengajukan perizinan. Peta juga harus di-update agar masyarakat tidak kecele. ’’Dipastikan juga tidak ada pungutan liar dalam pelayanan teknis di lapangan. Walaupun gratis, tetap harus profesiona­l,’’ tegasnya.

Kasi Pemetaan DPRKP CKTR Surabaya Kartiko Adi Nugroho meyakinkan bahwa pungli bisa dinolkan. Saat ini pengurusan cetak peta dan IMB bisa diselesaik­an dalam sehari. ’’Biasanya, pungli terjadi kalau waktu pengurusan­nya lama. Banyak berkas sehingga berpotensi terjadi pungli jika ingin selesai cepat,’’ jelasnya.

Kartiko menambahka­n, dengan dihapusnya retribusi, diharapkan, kesadaran masyarakat untuk mengurus IMB meningkat. ’’Kalau dulu-dulu itu sudah waktunya bayar cetak peta, kami panggil tidak datang. Akhirnya, mereka merasa lama mendapatka­n IMB-nya,’’ jelasnya. Terkait update peta, pihaknya masih menunggu pembaruan yang tengah dibahas dengan DPRD Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia