Sekolah Swasta Berencana Sewa Komputer
SDN dan SMPN Dapat dari Pemkot untuk UNBK
SURABAYA – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) kurang sebulan lagi. Meski demikian, sejumlah sekolah swasta belum rampung mempersiapkan prasarana komputer untuk UNBK. Selain menyewa komputer sendiri, salah satu cara yang mereka lakukan adalah mengajukan pinjaman ke dinas pendidikan.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti meninjau salah satu SMP swasta, yakni SMP Jalan Jawa, kemarin (13/3). Sekolah di Jalan Ngagel Rejo itu memiliki setidaknya 30 komputer. Kondisinya cukup tua. Meski masih bisa digunakan, pihak sekolah khawatir terjadi kendala teknis pada komputer ketika ujian berlangsung pada 2 April.
Reni menjelaskan, pada prinsipnya, masih banyak sekolah swasta yang membutuhkan bantuan komputer. ’’Mereka juga butuh cadangan komputer,’’ ujar politikus PKS itu.
Tahun lalu SMP Jalan Jawa dan sekolah swasta lainnya rata-rata menyewa komputer. ’’Tahun ini mereka berencana sewa lagi. Tapi, komputer yang disewa pun komputer lama,’’ lanjutnya.
Bantuan yang diberikan dispendik, lanjut Reni, sebenarnya bukan cuma hibah. Ada juga peminjaman komputer. Sekolah bisa mengajukan pinjaman unit komputer milik pemkot. Mereka tidak perlu menunggu setahun untuk pengajuan hibah komputer. ’’Apalagi kemarin baru saja ada pengadaan personal computer (PC) baru hingga sekitar 5 ribu unit. Sebagian untuk SMP dan sebagian SD,’’ jelasnya.
Untuk sementara, unit komputer yang tidak digunakan UNBK SD dan SMP negeri bisa dipinjamkan ke SMP swasta. ’’Meski sebenarnya mereka tidak keberatan untuk sewa karena tidak terlalu mahal,’’ tambahnya.
Opsi pelaksanaan UNBK gabungan dengan sekolah negeri masih bisa dilakukan. Namun, Reni menyebutkan bahwa pihak sekolah serta dispendik perlu mempertimbangkan psikologis siswa. ’’Pasti ada perasaan tidak enak ketika siswa tidak mengerjakan ujian di sekolah mereka sendiri, harus bergabung dengan sekolah lain,’’ ungkapnya.
Jika ingin mengajukan peminjaman, lanjut Reni, sekolah swasta bisa berkomunikasi dengan sekolah subrayon. Misalnya, SMP Jalan Jawa bisa menyampaikan ke SMPN 12. Tujuannya, memenuhi komitmen dispendik yang menerapkan 100 persen UNBK. ’’Intinya, jangan sampai ada ketimpangan antara sekolah negeri dan sekolah swasta,’’ paparnya.