Jawa Pos

48 Pedagang Tempati Pasar Penjaringa­n Sari

Siap Beroperasi pada 25 Maret

-

SURABAYA – Pembanguna­n Pasar Penjaringa­n Sari sudah selesai. Kemarin (13/3) pihak Kecamatan Rungkut bersama Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya mulai membagi lapak untuk para pedagang. Rencananya, pasar mulai beroperasi pada 25 Maret.

Ada 48 stan yang disedikan pemkot. Terbagi dua zona, yakni basah 16 unit dan kering 32 unit. Pedagang dibagi sesuai dengan jenis barang daganganny­a. Pasar yang berdiri di lahan seluas 1.585 meter persegi itu mulai buka pukul 05.00 hingga sore. Instalasi lampu dan air sudah tersedia. Pedagang tinggal menempati lapak berukuran 1 meter persegi. ’’Syukur dapat tempat baru yang lebih bagus,’’ ujar salah seorang pedagang, Sriatun.

Selain bentuk pasar yang rapi, halaman parkir yang disediakan luas. Bangunan hanya berukuran 200 meter persegi. Jadi, tidak ada lagi kendaraan yang berhenti dan menutup jalur saat berbelanja. ’’Di sini disediakan tempat yang lebih layak bagi para pedagang,’’ ujar Kabid Usaha Mikro Dinkop dan UMKM Wartono.

Pasar Penjaringa­n Sari dibangun untuk pedagang yang dulu menggelar lapak di pinggir Jalan Pandugo. Keberadaan pembeli yang memarkir kendaraan di tepi jalan membuat lalu lintas macet.

Camat Rungkut Syafik mengatakan, pembanguna­n pasar diharapkan menjadi magnet baru bagi ekonomi di wilayah Penjaringa­n Sari dan Rungkut. Dia juga menjamin tidak ada penarikan biaya. Sebab, hingga sekarang belum ada perwali yang mengatur soal retribusi pasar. ’’Kalaupun nanti ada, tidak akan memberatka­n pedagang,’’ ujarnya.

Sementara itu, kekhawatir­an warga soal persaingan di antara dua pasar dijamin tidak terjadi. Pedagang di Jalan Pandugo II yang memiliki stan dan tidak mengganggu jalan tidak mendapat jatah stan di pasar baru. Mereka masih bisa beroperasi. Lurah Penjaringa­n Sari Mochamad Djamil yakin pasar yang baru bisa bersaing dan lebih ramai. ’’Pedagang yang nekat berjualan di tepi jalan pasti akan kita bersihkan.”

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia