Manfaatkan Bambu sebagai Bahan Baku Kapal
Inovasi Dosen ITS Siap Dikomersialkan
SURABAYA – Kapal umumnya terbuat dari kayu. Namun, dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Heri Supomo berinovasi membuat prototipe alat transportasi laut itu dengan bahan dasar bambu. Kapal bambu tersebut ditengarai memiliki kekuatan lebih besar daripada kayu. Harganya pun lebih murah.
Ya, kapal bambu itu kini sudah jadi. Heri meletakkannya di workshop departemen teknik perkapalan. Ide pembuatan tersebut muncul lantaran populasi kayu semakin langka. Sementara itu, tanaman bambu justru sangat melimpah. Sebab, masa panennya singkat. ’’Setiap tiga tahun sekali, bambu siap panen. Kayu butuh 25–30 tahun,’’ tutur dosen departemen teknik perkapalan tersebut.
Heri menuturkan, penelitiannya dimulai sejak 2008. Selama tiga tahun pertama, dia membentuk tim dan melakukan kajian pustaka. Hingga akhirnya, Heri menemukan jenis bambu dengan kualitas bagus. Yakni, bambu betung. Jika dilaminasi, bambu jenis itu memiliki nilai kuat tarik dan tekan lebih baik daripada kayu jati.
Bambu laminasi juga memiliki ketahanan serta elastisitas yang bagus ketika diberi beban tarik maupun tekan. Proses pembuatannya pun lebih mudah dan fleksibel. ’’Tidak ada ukuran baku, hanya menyesuaikan kebutuhan pembuatan kapal,’’ ujar peraih Medal of Distinction dari Royal Institute of Naval Architects (RINA) Inggris itu.
Heri menyatakan, bambu laminasi tersebut juga disosialisasikan kepada industri kecil menengah galangan kapal rakyat. Masyarakat pun menyambut positif. Mereka meminta kapal itu segera direalisasikan. Apalagi, kapal tersebut telah didukung hasil pengujian laboratorium.