Satu Kuota Jadi Rebutan Tujuh Pendaftar
Penerimaan Mahasiswa Jalur SPAN-PTKIN di UINSA
SURABAYA – Seleksi nasional masuk perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) jalur seleksi prestasi akademik nasional (SPAN) di Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya (UINSA) sangat ketat. Sampai saat ini, satu kuota diperebutkan tujuh pendaftar.
Sejak pendaftaran SPAN- PTKIN dibuka Kamis (1/3), jumlah pendaftar terus meningkat. Hingga kemarin (13/3), pendaftar SPAN- PTKIN di UINSA mencapai 10.659 orang. Angka itu melampaui kuota yang disediakan. UINSA menyediakan total kuota 1.474 orang untuk jalur SPAN- PTKIN. Kuota tersebut disediakan untuk 24 program studi (prodi).
Dengan begitu, tingkat keketatan untuk masuk UINSA melalui jalur prestasi itu mencapai satu banding tujuh. Artinya, satu kuota diperebutkan tujuh pendaftar. ’’Jumlahnya akan terus meningkat sampai menjelang penutupan akhir Maret ini,’’ ungkap Wakil Rektor I UINSA Syamsul Huda.
Menurut Huda, prodi favorit tidak jauh berbeda dengan tahuntahun sebelumnya. Pendaftar terbanyak adalah prodi ekonomi syariah (1.509 orang). Disusul pendidikan agama Islam (818 orang) serta bimbingan dan konseling Islam (452 orang).
Huda menjelaskan, proses pendaftaran SPAN hampir sama dengan SNM PTN. Sekolah mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) ke website resmi. Setelah itu, sistem menyeleksi nilai siswa yang sudah dimasukkan.
Dalam SPAN, prestasi bidang keagamaan menjadi poin penting. Misalnya, siswa memiliki prestasi membaca Alquran. Sertifikat yang didapat siswa bisa menjadi bukti untuk pertimbangan seleksi PTKIN. ’’Tapi, kalau ada prestasi umum, ya tetap kami lihat,’’ paparnya.
Huda melanjutkan, UINSA memiliki peraturan yang berbeda jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lain. Total terdapat 41 prodi di UINSA. Jumlah tersebut dibedakan berdasar jalur masuk. Yakni, 17 untuk seleksi jalur umum (SNM PTN dan SBM PTN) dan 24 prodi keagamaan untuk PTKIN (SPAN dan UM). ’’Jadi, tidak dicampur jalurnya. Berbeda dengan yang lain,’’ jelasnya.