Ilusi Jadi Favorit berkat Bodi Batik
SIDOARJO – Harapan Tim Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) untuk meraih juara pada event Shell Eco-Marathon Asia 2018 pupus. Tim yang membawa mobil listrik Ilusi itu hanya bisa meraih peringkat kedelapan untuk kategori prototipe. Kategori tersebut berfokus pada desain yang mampu mengurangi hambatan dan memaksimalkan tingkat efisiensi.
”Hasil tersebut setelah melalui proses penilaian yang ketat. Seperti standar ketat pada tahap scrutineering,” kata Indah Sulistiyowati, dosen pembimbing tim Umsida. ”Ini adalah tahap penge cekan 11 bidang meliputi berat mobil, braking system (pengereman), safety (keamanan pengendara), electrical (pelistrikan), driver, bel, dimensi, dan beberapa aspek lainnya,” lanjutnya kemarin (13/3) setelah tiba di Indonesia. Event tersebut berlangsung pada 7–11 Maret lalu di Changi Exhibition Center Singapura.
Namun, semua kendala tersebut bisa teratasi berkat kesigapan tim. Bukan hanya dari anggota tim yang terdiri atas Wahyu Herlambang, Syeh Maulana, Ahmad Ubaidillah, Rosy Akhmad Haris, dan Muhammad Farid. ”Namun, juga tim dari Indonesia,” imbuhnya.
Walaupun tidak juara, mobil Indonesia menjadi favorit. Motif batik pada bodi mobil menarik perhatian banyak pihak. Mulai datang untuk sekadar berfoto dan tanya-tanya terkait mobil. Tidak sedikit mahasiswa dari kampus dan negara lain yang berdiskusi dengan anggota tim. ”Setidaknya, ini menunjukkan bahwa misi tim untuk mengenalkan Indonesia kepada dunia berhasil,” kata Indah.
Ke depan, tim berharap ada sponsor yang membantu pendanaan penelitian mobil listrik Umsida itu. Wahyu sebagai manajer tim mengaku sedikit kecewa dengan hasil tersebut. Sebab, dia sangat optimistis bisa memperoleh hasil sebagaimana pada KMHEI (Kompetisi Mobil Hemat Energi) tingkat nasional 8–12 November 2017. ”Di KMHEI mereka juara II nasional,” lanjut Indah.