Hadiah di Bola Bersejarah
MOHAMED SALAH
MOHAMED Salah langsung menjadikan bola di laga melawan Watford Minggu lalu sebagai memorabilia. Ya, bola tersebut dianggap bersejarah. Sebab, lewat bola itulah, Salah bisa mencetak quat-trick. Memorabilia tersebut semakin berkesan. Sebab, seluruh rekannya di Liverpool membubuhkan tanda tangan di bola itu.
’’Kami semua menandatangani bola yang dipakai dalam pertandingan lawan Watford tersebut di dalam ruang ganti. Itu hadiah simpel dari kami untuknya,” ucap Jordan Henderson, kapten Liverpool, kepada Liverpool Echo kemarin (19/3). ’’Tak lupa saya katakan kerja bagus, Superstar,” tambah Hendo –sapaan akrabnya.
Capaian Salah memang membanggakan. Apalagi, pemain terakhir Liverpool yang membukukan quat-trick adalah Luis Suarez saat The Reds menghadapi Norwich pada Desember 2013.
Di sisi lain, pelatih Liverpool Juergen Klopp mengungkapkan bahwa potensi besar Salah ada di kecepatan larinya.
LEDAKAN itu diawali dari laga di Anfield Minggu lalu (18/3). Mohamed Salah meledak dengan melesakkan empat di antara lima gol kemenangan Liverpool atas Watford. Beberapa jam kemudian atau pada Minggu malam, giliran Mauro Icardi yang merajalela. Bomber Inter Milan itu mengamuk dengan mencetak quat-trick (empat gol) ke gawang Sampdoria. Inter Milan pun memungkasi laga dengan skor 5-0 pada laga di Luigi Ferraris tersebut.
Nah, kemarin (19/3) giliran Cristiano Ronaldo yang berpesta. CR7 –julukan Ronaldo– punya kontribusi besar atas kemenangan 6-3 Real Madrid kala menjamu Girona di Santiago Bernabeu kemarin. Dia empat kali menjebol gawang tim promosi itu. Masing-masing pada menit ke-11, 47’, 64’, dan 90+1’. Dua gol Real lainnya disumbang Lucas Vazquez (59’) dan Gareth Bale (86’). Girona hanya bisa mencetak tiga gol balasan lewat Cristhian Stuani (29’, 67’) dan Juanpe (88’).
Winger Real Lucas Vazquez kepada Marca menyatakan bahwa moncernya penampilan Ronaldo membuat Real semakin menakutkan. Menurut dia, Sebelum bergabung dengan Liverpool dan masih di AS Roma, Salah dimainkan sebagai winger. Klopp-lah yang menjadikan Salah sebagai striker pada musim ini.
’’Tak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana kemampuannya ketika bermain sebagai striker. Kami mempelajarinya selangkah demi selangkah, dan kini dia mampu menjalankan fungsi penyerang tengah,” tutur Klopp.
Soal kecepatan lari, Klopp menganjurkan Salah berpindah jalur olahraga ke atletik. ’’Setiap kali melakukan sprint, dia terlihat seperti bertarung di lomba 100 meter untuk pertandingan sekelas Olimpiade,” canda bekas pelatih Borussia Dortmund itu.