Kendala Pipa, Tertunda Lagi
SURABAYA – Pemasangan jaringan air siap minum PDAM dilakukan seharian kemarin (19/3). Namun, 300 warga Ngagel Tirto yang diberi keistimewaan sebagai pilot project belum bisa menikmati air minum langsung dari keran.
Sebelumnya, PDAM memastikan penyambungan pipa bisa tuntas kemarin. Namun, dalam pelaksanaannya, petugas mengalami kesulitan. Sebab, pipa PVC yang dipasang harus ditanam dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Ngagel ke Ngagel Tirto di dekat pabrik air itu. Petugas PT Deerfos yang datang dari Pasuruan harus menggali area taman hingga jalan untuk menanam pipa tersebut. Petugas mengalami kesulitan karena jalur pipa melewati konstruksi beton.
”Mungkin Rabu (21/3) selesai,” ujar Presiden Direktur PT Deerfos Cho Deok Sang yang turut memantau pemasangan pipa sejauh 100 meter itu. Cho menerangkan, sejatinya pemasangan pipa tidak membutuhkan waktu lama. Namun, PDAM meminta perpipaan harus rapi. Sebab, air yang dialirkan bakal dikonsumsi langsung tanpa diproses lagi.
Sebanyak 90 persen lebih Air PDAM yang dikelola bakal dikirim ke pelanggan. Sisanya dibuang bersama partikel-partikel yang tidak dibutuhkan. Alat yang dipinjamkan tersebut sempat dipakai PDAM untuk menyaring langsung air sungai. Bisa. Tapi, air yang terbuang sangat besar. Hanya 40 persen air yang bisa dialirkan. Alat pun sempat terkendala karena tidak didesain untuk mengolah air yang sangat keruh.
Dirut PDAM Mujiaman Sukirno menerangkan, alat yang dipinjamkan bakal digunakan untuk penelitian. Keluhan dari warga Ngagel Tirto akan ditampung sebagai bahan evaluasi. Sebab, proyek tersebut bakal disebarluaskan. ”Sasaran kami selanjutnya warga rusun.”