Pol PP Harus Netral dan Rajin Blusukan
GRESIK – Peran polisi pamong praja (pol PP) tidak kalah penting dari polisi, tentara, atau aparat lain. Mereka sangat dibutuhkan untuk menjaga Jawa Timur agar tetap damai dan aman. Khususnya selama Pilgub 2018. Mereka harus rajin blusukan.
”Pol PP dan linmas harus proaktif dalam mencermati gelagat di masyarakat,” kata Gubernur Jatim Soekarwo saat memimpin upacara peringatan HUT Pol PP di halaman kantor bupati Gresik kemarin (19/3).
Bagaimana caranya? Pak De Karwo (sapaan Soekarwo) minta anggota pol PP dan linmas (perlindungan masyarakat) rajin turun ke desa-desa, blusukan. Tujuannya, merekam situasi dan kondisi masyarakat. Melakukan deteksi dini sambil berkoordinasi dengan polisi dan TNI. Pilgub Jatim dipastikan harus damai.
Pol PP dan linmas, lanjut Pak De, merupakan bagian sistem keamanan wilayah. Bila menemukan kejadian, jangan terburuburu melapor ke bupati atau wali kota. Tangani dan selesaikan di tingkat kecamatan, kemudian buat laporan ke atasan.
”Jangan mudah lapor ke atasan sebelum selesai,” ujarnya. Siapa saja yang mudah melapor ke atasan, tegas Pak De, tergolong petugas yang tidak profesional. ”Siaaaaap,” teriak peserta upacara.
HUT pol PP dan linmas se-Jatim dipusatkan di Gresik. Peserta berasal dari anggota pol PP di 18 kabupaten/kota. Selain gubernur, hadir Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Widodo Iryansyah, Bupati Sambari Halim Radianto, Wabup Moh. Qosim, serta para kepala pol PP se-Jatim.
Bagaimana sikap dalam pilgub? Pak De Karwo berpesan khusus. Anggota pol PP dan linmas harus netral. Itu amanat undang-undang. Pol PP dan linmas adalah aparatur sipil negara. ”ASN harus netral,” tegasnya.
Dalam upacara kemarin, ditampilkan beragam atraksi. Ada defile anggota pol PP se-Jatim, drumband dari Pol PP Kota Batu, hingga tari kolosal Giri Bersalawat dari 50 pelajar SMA di Gresik.