Jawa Pos

Empat Hari Simpan Jenazah Suami

-

SURABAYA – Warga Sidotopo Sekolahan Gang 8 dihebohkan dengan penemuan jenazah Salim, 78, kemarin pagi (19/3). Mereka kaget saat tahu pria yang memang sakit dan hanya bisa terbaring di ranjang selama empat tahun itu sudah membusuk. Padahal, selama ini, Salim tinggal bersama Suwarsih, 55, sang istri.

Suami istri itu memang tinggal di rumah petak. Salim ditemukan di ranjang di bagian belakang rumah. Tubuhnya membusuk dan bengkak. Bahkan, bagian wajahnya sudah tak bisa dikenali karena lebam. Melihat kondisinya, polisi memperkira­kan Salim meninggal 3–4 hari lalu. Namun, sang istri bersikukuh Minggu sore (18/3) dia masih ndulang roti untuk suaminya.

Kemarin sekitar pukul 09.00, Luffi Dyah, keponakan Salim, menengok pasangan yang selama ini hidupnya mengandalk­an pemberian keluarga dan tetangga tersebut. Sejak 2013, Salim tak bisa lagi menjadi tukang karena sakit stroke. Sedangkan kondisi Suwarsih juga sering drop akibat penyakit diabetesny­a.

’’Pas ketuk, pintu dibuka, saya lihat kondisi Mbah Salim sudah begitu. Saya bilang ke Mbah Suwarsih, dia bilang tidak tahu kalau sudah meninggal,’’ jelasnya. Namun, hal tersebut tak dipercayai Isdariah, sang anak angkat yang tinggal bersebelah­an. Rumah petak mereka terpisah tripleks sekadarnya. Bahkan, bagian atas dibiarkan terbuka tanpa penghalang.

Sejak kemarin, Isdariah dan suami mencium bau busuk. Mereka mengira itu adalah bangkai tikus. Sudah dicari, tapi tak ketemu fisiknya. ’’Baru tadi saya lihat ternyata baunya dari jenazah bapak,’’ ungkapnya.

Kapolsek Semampir Kompol Naufil Hartono sempat meminta agar jenazah dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk divisum. Tapi pihak keluarga menolak.

’’Pengakuan sang istri masih diragukan. Karena hasil visum mengatakan korban sudah meninggal 3–4 hari sebelumnya. Tapi, tidak ditemukan luka di badan sehingga kami serahkan lagi ke keluarga,’’ imbuh Kanitreskr­im Polsek Semampir Iptu Junaidi.

 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? SIAP PANEN: Beberapa hari terakhir nelayan memarkir kapalnya karena cuaca tidak menentu. Bulan depan mereka mulai aktif kembali.
GHOFUUR EKA/JAWA POS SIAP PANEN: Beberapa hari terakhir nelayan memarkir kapalnya karena cuaca tidak menentu. Bulan depan mereka mulai aktif kembali.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia