Jawa Pos

Sempat Telat, tapi Lebih Lancar

Pelaksanaa­n USBN SMA Hari Kedua

-

SURABAYA – Pelaksanaa­n ujian sekolah berstandar nasional (USBN) tingkat SMA dan sederajat pada hari kedua kemarin (19/3) lebih lancar daripada hari pertama. Tidak banyak kendala yang dihadapi siswa. Misalnya, yang terlihat di SMAN 15. Mata pelajaran (mapel) pendidikan agama menjadi ujian pada hari kedua USBN berbasis komputer.

Ujian belum dimulai, sudah muncul masalah. Sesi pertama kemarin seharusnya dimulai pukul 07.30. Namun, siswa mengerjaka­n soal mulai pukul 08.00. Keterlamba­tan 30 menit itu disebabkan kesalahan teknis pada perangkat sekolah. ’’Ada kabel yang tidak tersambung dengan benar. Tapi, setelah itu, semuanya berjalan lancar,” ungkap Kepala SMAN 15 Johanes Mardijono.

Siswa mengerjaka­n 50 soal ujian. Waktu yang diberikan adalah dua jam. Ada 373 siswa kelas XII SMAN 15 yang mengikuti USBN. Para siswa dibagi dalam lima ruangan.

Hanya satu siswa yang absen. Menurut Johanes, siswa tersebut mengikuti kejuaraan tingkat nasional di Jakarta. ’’Itu kecuali. Siswa tersebut harus mengikuti ujian susulan langsung setelah kembali,” katanya.

Johanes menambahka­n, soal pendidikan agama sudah disesuaika­n dengan kepercayaa­n setiap siswa. Pihak sekolah telah mendata siswa jauh-jauh hari. ’’Dilakukan simulasi juga beberapa kali sebelum ujian ini,” kata Johanes. Dengan begitu, saat login, siswa sudah mendapatka­n soal yang sesuai.

Total ada 50 soal USBN yang terbagi menjadi dua jenis. Yakni, 45 pilihan ganda dan 5 soal esai. Siswa mengerjaka­n soal pilihan ganda di komputer dan soal esai di lembaran kertas yang telah disediakan sekolah.

. ’’Soal yang diberikan siswa itu diacak. Satu siswa dengan siswa lain di sampingnya bisa berbeda soal,” ungkapnya. Kondisi itu menguatkan siswa bersikap jujur dalam mengerjaka­n soal.

Selain menyiapkan pengawas ruangan, SMAN 15 menyediaka­n ruang pemantau dengan fasilitas kamera closed circuit television (CCTV). ’’Di setiap ruang ujian ada CCTV. Jadi, gerak-gerik siswa terpantau,” terangnya.

Pihak sekolah juga sudah menentukan persentase kelulusan. Ada beberapa kriteria yang wajib dipenuhi siswa agar lulus. Antara lain, berperilak­u baik, memiliki rata-rata nilai sekolah (NS) minimal 75 pada setiap mapel, dan mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Nilai sekolah diperoleh dari penambahan 60 persen nilai rapor semester I–V dan 40 persen nilai USBN. ’’UNBK bukan penentu kelulusan. Tapi, siswa tetap wajib ikut,” tegasnya.

Selain SMAN 15, pelaksanaa­n USBN di SMAN 10 terpantau lancar. Ujian dibagi menjadi dua sesi. Ada 412 kelas XII yang mengikuti USBN di SMAN 10. ’’Tidak ada kendala. Semuanya berjalan lancar,” ungkap Wakahumas SMAN 10 Usmani Hariyono. Pihaknya berharap USBN berjalan lancar hingga akhir nanti, yakni 4 April.

 ??  ??
 ?? BRIANIKA IRAWATI/JAWA POS ?? HENING: Siswa-siswi SMAN 15 mengerjaka­n soal ujian pendidikan agama pada hari kedua USBN kemarin.
BRIANIKA IRAWATI/JAWA POS HENING: Siswa-siswi SMAN 15 mengerjaka­n soal ujian pendidikan agama pada hari kedua USBN kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia