Jawa Pos

Program Wirausaha untuk Menangi Seleksi Tingkat Jatim

Sri Sugiarti, Guru Berprestas­i Sidoarjo Bidang Inklusi Tingkat SD

-

Kegigihan dan ketekunan Sri Sugiarti di bidang inklusi sudah diakui. Banyak program yang sudah dia gagas. Itu yang membuat dia menjadi guru berprestas­i bidang inklusi tahun lalu. Sri pun dipercaya menjabat sejumlah posisi penting terkait inklusi.

SAAT berada di ruang tata usaha SDN Sidokerto, Buduran, kemarin (19/3), Sri Sugiarti menunjukka­n sejumlah portofolio kegiatan inklusi yang sudah pernah dirinya lakukan bersama anak didiknya. Terlihat tumpukan berkas deskripsi kegiatan, lengkap dengan foto-fotonya. Di antaranya, foto kegiatan 40 siswa inklusi saat belajar belanja di Pasar Sidokerto. Kegiatan tersebut diadakan untuk mengenalka­n uang pecahan Rp 20 ribu. Ada pula foto beragam karya seni buatan siswa inklusi seperti bros dan tempat tisu. FIRMA ZUHDI AL FAUZI

”Berkas-berkas seperti ini sebelumnya saya serahkan ke Dinas Pendidikan Jatim,” katanya. Berkas tersebut merupakan persyarata­n untuk mengikuti seleksi guru berprestas­i bidang inklusi tingkat SD se-Jawa Timur. Sebab, tahun lalu dia menjadi juara I guru berprestas­i Sidoarjo bidang inklusi tingkat SD. Kini dia bertarung ke tingkat yang lebih tinggi untuk mewakili Sidoarjo. ”Banyak banget yang saya lewati sebelum mencapai tahapan ini,” ceritanya.

Lantas, pikiran perempuan kelahiran Jombang, 15 Februari 1973, itu mengawang pada 2013. Yakni, saat kali pertama dia mengikuti training of trainer (TOT) pendidikan inklusi di Batu bersama 15 guru, pengawas, dan kepala sekolah di Sidoarjo. ”Pulang dari TOT itu langsung saya terapkan di SDN Sidokerto,” kata perempuan yang juga menjabat koordinato­r guru pendamping khusus (GPK) SDN Sidokerto tersebut.

”SDN Sidokerto mendapat SK inklusi pada 2011, tapi baru ada siswa inklusi sejak 2013,” kata ibu tiga anak tersebut. Baru satu siswa saat itu. Namun, ilmu yang dia dapat saat TOT tetap diterapkan. Semakin tahun, jumlah siswa inklusinya semakin bertambah. Pada 2014 jumlah siswanya menjadi dua orang. Lalu, bertambah menjadi 7, 9, 17 dan saat ini mencapai 40 siswa.

Dari tahun ke tahun, penanganan siswa inklusi semakin berkembang. Kini dia sudah punya program inklusi yang diterapkan paten di sekolahnya. Antara lain, setiap tahun dia bersama GPK dan guru shadow membuat program kerja inklusi. Setiap tahun ada rapat rutin pembaruan program kerja. ”Program kerja ini jadi gambaran awal satu tahun mau ngapain aja,” katanya.

Selain itu, pihaknya rutin meng- gelar seminar inklusi setiap tahun. Baik untuk karyawan, guru, maupun kepala sekolah. Tiga bulan sekali, orang tua siswa inklusi diundang ke sekolah. Mereka diberi laporan hasil belajar siswa. ’’Saat itu biasanya orang tua sharing kondisi buah hatinya,’’ lanjutnya.

Sekolah juga membentuk kelompok kerja guru (KKG) mini khusus untuk penanganan inklusi. Biasanya mereka berkumpul untuk membahas penanganan siswa autis hingga mengenalka­n makanan sehat bagi anak. ”Kita buat juga program bina diri untuk inklusi,” tambah istri Sonhaji itu. Misalnya, latihan memasang sepatu dan baju, berbelanja di pasar, serta melakukan penghijaua­n. Bahkan, ada kewirausah­aan untuk siswa inklusi seperti mengajak anak membuat kue. Kemudian, kue tersebut dijual lagi.

Karena keuletan Sri itulah, dia kerap diundang menjadi narasumber pendidikan inklusi di berbagai tempat. Bahkan, Sri juga dipercaya untuk mengisi sejumlah posisi. Di antaranya, menjadi anggota Tim Pengembang Pendidikan Inklusi Jatim sejak 2017, sekretaris Kelompok Kerja (Pokja) Inklusi Provinsi Jatim, bendahara KKG Inklusi Kabupaten Sidoarjo, narasumber pendidikan inklusi Sidoarjo, dan pemateri inklusi Kecamatan Buduran.

”Pernah juga ikut pembelajar­an kelas inklusi nasional selama lima hari di Makassar pada akhir 2017,” tambahnya. Di sana dia mendapat kesempatan sharing dengan pelayanan inklusi daerah lain sekaligus mengenalka­n pelayanan inklusi di Sidoarjo. ”Doakan bisa menjadi gupres (guru berprestas­i) tingkat Jatim,” harapnya.

 ?? FIRMA ZUHDI/JAWA POS ?? BERPRESTAS­I: Sri Sugiarti di depan SDN Sidokerto, Buduran. Dari hasil kerja kerasnya, tercipta program inklusi yang menunjang kemampuan siswa.
FIRMA ZUHDI/JAWA POS BERPRESTAS­I: Sri Sugiarti di depan SDN Sidokerto, Buduran. Dari hasil kerja kerasnya, tercipta program inklusi yang menunjang kemampuan siswa.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia