Badak Putih Jantan Akhirnya Punah
Satu-satunya di Dunia Mati
NAIROBI – Sudan telah mati. Badak putih utara jantan satusatunya di dunia itu dieutanasia Senin (19/3). Sejak kaki belakang sebelah kanannya terluka, kondisi kesehatannya terus memburuk
Ia juga mengalami komplikasi yang memengaruhi otot serta tulangnya. Selama dua pekan sejak akhir Februari hingga awal Maret lalu, Sudan bahkan hanya berbaring di kandangnya. Sehari sebelum kematiannya, kondisinya menurun drastis. Badak yang telah berusia 45 tahun itu tak bisa berdiri dan kesakitan.
’’Tim dokter hewan dari Dver Kralove Zoo, Ol Pejeta, dan Kenya Wildlife Service akhirnya memutuskan untuk melakukan eutanasia,’’ bunyi pernyataan Ol Pejeta Conservancy, Kenya, sebagaimana dilansir Reuters kemarin (20/3).
Sudan dulu tinggal di Dver Kralove Zoo, Republik Ceko, sebelum dipindah ke Ol Pejeta Conservancy di Nairobi pada 2009.
Saat ini hanya ada dua badak putih utara di dunia. Dua-duanya betina. Yaitu, anak serta cucu Su- dan yang bernama Najin dan Fatu. Najin berusia 27 tahun dan Fatu 17 tahun.
Para peneliti sudah melakukan berbagai cara selama beberapa tahun belakangan ini agar dua badak betina tersebut bisa hamil. Namun, usaha itu sia-sia belaka. Kini mereka sedang mencari cara untuk membiakkan jenis badak yang terancam punah tersebut dengan inseminasi buatan berupa pembuahan in vitro (IVF).
Tahun lalu Sudan dibuatkan akun di aplikasi Tinder. Bukan untuk mencari jodoh tentu saja. Tapi untuk membantu penggalangan dana pengembangan IVF untuk badak. Prosedur itu masih baru dan mungkin bisa menghabiskan dana USD 10 juta atau setara dengan Rp 137,59 miliar.
Rencananya, sel sperma badak putih utara yang telah disimpan dipertemukan dengan sel telur Najin atau Fatu. Embrio yang sudah jadi akan ditanam di badak putih selatan.
Begitu berita kematian Sudan mencuat, banyak orang yang mengucapkan dukacita. Mereka yang pernah berfoto dengan badak tersebut langsung mengunggahnya ke media sosial masing-masing. Pemain kriket Rohit Sharma dan mantan pegulat WWE Daniel Bryan mengungkapkan rasa duka atas kematian Sudan dengan tagar #wedidthis.
’’Kematiannya adalah simbol keji dari kelalaian manusia terhadap alam,’’ ujar salah satu pejabat di Dvur Kralove Zoo Jan Stejskal sebagaimana dilansir Reuters.
Seluruh aktivis pencinta binatang memang menyalahkan ulah manusia atas hampir punahnya badak putih utara. Selama ini badakbadak itu diburu karena harga culanya yang sangat mahal, jauh lebih mahal daripada emas. Per kilogram dihargai USD 50 ribu atau Rp 687,8 juta.