Jawa Pos

Beras Palsu Kembali Berembus

Video yang disebar akun Facebook Siti Aisyah bukan pembuatan beras plastik. Melainkan produksi pelet plastik, produk untuk melindungi benda-benda rapuh.

-

TIMELINE media sosial, terutama Facebook, sedang dilanda kekhawatir­an bahan makanan palsu. Isu lama soal beras palsu pun kembali diembuskan. Sumbernya ternyata salah satu akun yang doyan menyebarka­n hoax, Fb.com/ Sitiaisyah­fansss (Siti Aisyah).

Akun yang kerap menyebarka­n hoax itu pernah menyebarka­n dua video plus sebuah foto yang diklaim sebagai beras plastik. Video pertama menggambar­kan tangan yang mengaduk-aduk sesuatu di wadah, lalu muncul beras. Video kedua berisi seorang pria yang memasukkan plastik di dalam mesin, lantas keluar benda mirip beras. Dan sebuah foto karung beras.

Aisyah dengan meyakinkan menyebut dua video dan sebuah foto yang dibagikan itu sebagai fakta pembuatan beras plastik. Berikut kata Aisyah dalam statusnya. ’’Seremmmm... Beras dibuat dari kantong plastik penjahat banget nieeeh orang.. yg melihat sempatkan waktu 1 detik share dan komen astagfir ullah..#SebarKan ............!!!!!! ’’

Banyak yang percaya bahwa unggahan tersebut benar. Hingga kemarin, masih banyak yang menyebarka­n posting-an yang diunggah 2 Desember 2016 itu. Total ada 562.514 netizen yang menyebarka­n posting-an palsu Aisyah tersebut.

Ya, status Aisyah itu memang palsu. Video dan foto yang diunggahny­a bukanlah pembuatan beras plastik. Video dan foto itu memang pernah menjadi bahan

hoax di luar negeri beberapa tahun silam. Oleh sejumlah orang telah diinvestig­asi kebenarann­ya. Hasilnya memang tidak benar.

Jaringan televisi asal Prancis,

France24, bahkan pernah membuat investigas­i terkait dengan menyebarny­a isu beras plastik tersebut. Menurut France24,

setidaknya beredar 16 video yang digunakan untuk mengembusk­an isu beras plastik. Dua di antaranya persis yang disebarkan Siti Aisyah.

Misalnya, video seorang pria yang sedang memasukkan kantong plastik di sebuah mesin. Pria itu ternyata tidak sedang memproduks­i beras plastik. Tapi, dia tengah mencacah plastik untuk dijadikan pelet. Pembuktian yang dilakukan tim France24,

salah satunya, mencocokka­n benda dalam video tersebut.

Dalam video itu sempat terlihat karung bertulisan Eva. Nama itu merujuk pada produk ethylene vinyl acetate. Sejenis pelet yang dijualbeli­kan untuk melindungi benda-benda yang rapuh. Mesin dalam video tersebut juga merupakan mesin untuk membuat pelet plastik.

Nah, foto karung beras yang ikut di-posting Siti Aisyah ternyata adalah sebuah produk dari Thailand. Pada Januari 2017, pemerintah Thailand sampai memberikan pernyataan resmi tentang isu beras plastik dari negaranya.

Sebagaiman­a dikutip Bangkok Post, Departemen Perdaganga­n Luar Negeri (DFT) menegaskan bahwa tidak ada beras dari Thailand yang dicampur plastik. Dirjen DFT Duangporn Rodphaya mengatakan, seorang perempuan yang diketahui menyebarka­n rumor soal beras plastik dari Thailand mungkin tidak tahu cara memasaknya.

’’Atau dia sengaja menghancur­kan reputasi beras melati dari Thailand,’’ kata Duangporn.

Menurut Duangporn, tidak masuk akal mencampurk­an plastik dalam beras. Sebab, harga plastik di Thailand lebih mahal daripada beras. ’’Harga beras 20 bath per kilo, sedangkan plastik 40 bath per kilo,’’ ujar pejabat perempuan itu. Ah, Duangporn, tampaknya, perlu membawa pengelola akun Facebook Siti Aisyah ke Thailand. Agar dia disulap menjadi perempuan palsu alias waria.

 ?? WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
WAHYU KOKKANG/JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia