Pakde Karwo: Aman dan Damai Harga Mati di Jatim
GUBERNUR Jawa Timur Dr H Soekarwo bersama Forkopimda Jatim yang terdiri atas Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim berkomitmen untuk menciptakan Pilkada 2018 yang aman dan damai. Komitmen itu disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi (rakor) ketertiban dan keamanan Jatim di Convention Hall Grand City Surabaya. Acara pada Selasa (20/3) itu dihadiri sekitar 2.000 orang mulai bupati/wali kota, Dandim, Kapolres, Kajari, ketua KPU, camat, Danramil hingga Kapolsek se-Jatim.
Alasannya, pilkada adalah satu sasaran untuk masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu, pilkada harus mencerminkan proses adil dan makmur, bukan malah merusak. ’’Hari ini puncak dari proses panjang yang sudah dilakukan dan akan diambil sikap bersama, yaitu aman dan damai harga mati di Jatim mulai jajaran atas hingga bawah,” tegas Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim.
Menurutnya, kondisi aman dan damai di Jatim sangat berpengaruh terhadap pembangunan dan perdagangan di Jatim dan daerah lain di Indonesia. Hal itu karena posisi Jatim yang sangat strategis yakni di tengah-tengah arus distribusi barang dan jasa (center of grafity) dan merupakan hub perdagangan dengan Indonesia Timur dan negara ASEAN.
Kondisi aman dan nyaman ini membuat pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan angka yang baik. Pada 2017 tercatat 5,45 persen. Selain itu, Jatim termasuk dua provinsi terbesar di bidang industri dengan 29,03 persen struktur PDRB Jatim berasal dari sektor industri pengolahan.
Kondusivitas itu membuat Jatim meraih penghargaan sebagai provinsi paling aman dan nyaman selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu, hasil riset yang dilakukan Asia Competitiveness Institute (ACI) 2017 menobatkan Jatim sebagai provinsi dengan tingkat kemudahan berbisnis nomor satu di Indonesia. Hasil itu berdasarkan tiga kategori penilaian yakni daya tarik investor, keramahan bisnis, dan kebijakan kompetitif.
Ditambahkanya, pilkada Jatim tahun ini meliputi pemilihan bupati/wali kota di 18 kab/kota dan pemilihan gubernur/wakil gubernur. Dari total jumlah penduduk Jatim sebanyak 39.500.952 orang, jumlah daftar pemilih sementara sebanyak 30.385.986 orang yang terbagi di 38 kab/kota dengan 666 kecamatan dan 8.497 desa/kelurahan.
’’Target yang diharapkan pemerintah pusat tahun ini angka partisipasi pilkada mencapai 70 persen. Artinya, kepercayaan yang diambil sangat kredibel. Kami akan mendukung sosialisasi ini,” kata orang nomor satu di Jatim ini. Di akhir sambutannya, Soekarwo mengingatkan kembali pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman menegaskan bahwa jajaran TNI dan Polri siap bersinergi mendukung terwujudnya pilkada yang aman dan damai di Jatim. Sinergi itu salah satunya diwujudkan dalam MoU antara Panglima TNI dan Kapolri tentang perbantuan dalam rangka memelihara kemanan dan ketertiban.
Beberapa langkah yang dilakukan Kodam V Brawijaya di antaranya dengan mempertebal kekuatan polsek saat pemilihan, patroli skala besar pada setiap tahapan pemilu, serta melibatkan tiga pilar dalam melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat. ’’TNI/Polri di Jatim kompak, solid, guyub, dan rukun tidak pernah ada perselisihan. Ini semua juga berkat Pakde Karwo yang selama hampir dua periode merangkul semua unsur hingga tingkat babinsa dan babinkamtibmas,” katanya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen. Pol. Machfud Arifin menegaskan komitmen Polri bersama TNI untuk mengamankan pelaksanaan pilkada serentak pada setiap tahapan. Polda Jatim juga telah melakukan pemetaan kerawanan pilkada termasuk memetakan karakter masyarakat. ’’Kami pastikan bahwa seluruh anggota polri hingga di tingkat polsek siap mengamankan jalannya pilkada, termasuk mengevaluasi dari pelaksanaan pilkada sebelumnya,” katanya.
Polda Jatim juga telah melakukan simulasi pengamanan pilkada mulai pengamanan pendistribusian kotak suara, pengawalan lalu lintas hingga keamanan kepada setiap paslon, pengamanan rusuh saat terhadap kampanye, serta PAM saat masa tenang.
’’Pengamanan kita juga berbasis IT, jadi bisa memantau semua kondisi dari command center Polda Jatim,” tegasnya.
TNI/Polri Siap Bersinergi