Pertamina Tekan Produksi Premium
Revitalisasi Kilang Kurangi Porsi Impor
JAKARTA – PT Pertamina (Persero) terpaksa menekan kapasitas produksi RON 88 atau premium seiring dengan beroperasinya Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Pengoperasian RDMP di Refinery Unit V Balikpapan akan meningkatkan kualitas produk BBM dari Euro II menjadi Euro V dan nilai ekonomi kilang Pertamina.
Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Muchamad Iskandar mengatakan, saat ini produksi premium perseroan mencapai 12 juta kiloliter per tahun. ”Sambil menunggu persiapan program langit biru Cilacap, kalau sudah jadi harus turun lagi,” terang Iskandar.
Angka tersebut akan terus merosot menjadi 8 juta kiloliter per tahun dengan beroperasinya RDMP Balikpapan. Rencananya, RDMP Balikpapan tahap I beroperasi pada 2021 dan tahap II pada 2025.
RDMP di Refinery Unit V Balikpapan memang bertujuan meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi dengan meningkatkan produksi BBM dan non-BBM. Kapasitas pengolahan RU V Balikpapan akan bertambah 100 ribu barel minyak mentah per hari. Atau, naik 38 persen dari 260 ribu barel menjadi 360 ribu barel per hari.
RDMP Balikpapan juga akan menambah produksi gasolin hingga 38 persen atau 100 ribu
barel per hari sekaligus mengurangi impor hingga 20 persen. Selain itu, produk solar bertambah 23 persen atau 30 ribu barel per hari dan mengurangi porsi impor 17 persen. LPG bertambah hingga 800 persen atau 930 ribu ton per hari. Kemudian, menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.
Proyek tersebut juga akan memberikan dampak berantai (multiplier effect) yang positif bagi pemerintah dan ekonomi masyarakat. Yakni, peningkatan GDP hingga USD 1,6 miliar. Proyek RDMP Balikpapan akan berjalan selama 43 bulan dengan tahapan pada Desember 2017 adalah penyelesaian FEED.
RDMP Balikpapan merupakan satu di antara enam megaproyek kilang yang akan dijalankan Pertamina. Enam megaproyek itu terdiri atas 4 proyek perluasan (refinery development master plan/RDMP) dan 2 proyek pem- bangunan baru (grass root refinery/ GRR). Berdasar data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), total investasi untuk revitalisasi lima kilang minyak existing (RDMP), yakni kilang Cilacap, Balongan, Dumai, Balikpapan, dan Plaju, mencapai Rp 246,22 triliun.
Selesainya proyek tersebut diharapkan bisa mendongkrak total kapasitas kilang perseroan hingga 2 juta barel per hari pada 2025. Pada 2018 perseroan menargetkan total kapasitas kilang bisa menembus angka 1 juta barel per hari. Secara perlahan kapasitas kilang akan naik menjadi 1,1 juta barel per hari pada 2021 dan 1,3 juta barel per hari pada 2023. Lalu, menjadi 1,7 juta barel per hari pada 2024 dan 2 juta barel per hari pada 2025.