Apresiasi secara Utuh
SUPPORT Google terhadap karyawan perempuan sangat besar. Delapan perempuan yang bekerja di Google Indonesia menyempatkan berbincang siang itu (5/3). Fibriyani Elastria, Amanda Chan, Mira Sumanti, Sasha Sunu, Febrina Herlambang, Alexandra Romualdez, Farida Heyder, dan Veronica Utami mengungkapkan hal serupa: lingkungan kerja yang sangat suportif membuat mereka merasa diapresiasi secara utuh.
Jam kerja yang sangat fleksibel memungkinkan untuk bekerja dari mana saja ketika ada keperluan urgen. Fibri, sapaan Fibriyani, mencontohkan, sebagai ibu bekerja dengan dua anak, saat anak sakit atau menemani anak performance di sekolah, dirinya bisa melakukannya sembari tetap bekerja. ”Fleksibilitas dan kepercayaan yang diberikan perusahaan itu membuat kami makin produktif,” tuturnya.
Cuti melahirkan diberikan selama empat bulan. Penilaian kinerja dilakukan secara objektif. ”Sehingga karyawan tidak merasa menyesal karena ambil cuti. Environment di sini sangat suportif,” imbuhnya.
Febrina Herlambang yang tengah hamil tujuh bulan mengungkapkan, salah satu aha moment ketika bergabung dengan Google, sebelum tanda tangan kontrak, dirinya menginfokan kehamilannya. ”Surprisingly, sangat di-support,” ucapnya. Karyawan laki-laki pun mendapatkan cuti untuk mendampingi istri melahirkan.
Sementara itu, mother’s room menjadi ruang favorit Alexandra Romualdez. Perempuan asal Filipina itu merupakan ibu dua anak berusia dua tahun dan lima bulan. ”Saya cuti dua kali dalam dua tahun, tapi tetap bisa menyelesaikan tanggung jawab kerja,” katanya.
Satu lagi, hari orang tua. Khusus hari yang ditentukan, karyawan mengajak orang tua ke kantor. Ortu bisa mengenal lingkungan kerja sang anak, makin mengenal Google seperti apa.
Sebab, tak jarang mereka melihat anak bekerja dari rumah berbekal laptop. Bahkan, ada ayah atau ibu yang sempat merasa sedih karena anaknya melepas pekerjaan di kantor lama demi masuk Google. ”Setelah tahu gimana susahnya masuk Google, mereka paham alasannya dan bangga,” tutur Fibri.