Berlatih Darurat di Lapangan Hoki
Riau Ega Cs Tak Boleh Masuk Venue Panahan
JAKARTA – Tim nasional panahan belum bisa menggunakan venue utama lapangan panahan Gelora Bung Karno (GBK) sebagai tempat pemusatan latihan nasional. Untuk sementara, mereka menempati lapangan hoki lama. Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) GBK belum memberi lampu hijau untuk masuk ke lapangan.
PPK GBK beralasan sedang dilakukan perawatan rumput lapangan. Sehari setelah kembali dari tryout di Bangkok, pada Rabu lalu (14/3), Riau Ega Agatha Salsabilla dkk dilarang masuk ke lapangan panahan. ’’Katanya ada Persija main. Lha padahal kami mau latihan. Kalau nggak boleh, terus gimana dong?’’ ungkapnya.
Mulai Kamis (15/3), tim panahan terpaksa berlatih di lapangan hoki. Situasinya tidak kondusif karena di sebelah lapangan ada pembangunan area kompleks GBK. Hanya deretan seng setinggi 4 meter yang membatasi lapangan dan area proyek. ’’Sudah latihan panas, kena debu. Kalau ada yang kena flu, susah konsentrasi,’’ ucap Ega.
Bukan hanya itu, tempat berteduh bagi 16 atlet dan 4 pelatih sangat minim. Hanya berdiri dua tenda putih ukuran 3 x 3 meter yang digabung menjadi satu. ’’Udah kayak pindang berteduh di situ. Ya pokoknya bareng-bareng lah disyukuri,’’ imbuh pemanah asal Surabaya tersebut. Dia berharap secepatnya bisa pindah tempat latihan di venue lapangan panahan. Sebab, April nanti mereka melakoni tryout ke Shanghai, Tiongkok.
Saat ditanya mengenai peralatan seperti anak panah dan busur, Ega menyatakan tidak ada masalah. Semua sudah terpenuhi. Busur panah sedang masuk proses negosiasi spesifikasi dan peme- sanan. Busur baru yang digunakan saat Asian Games 2018 Agustus nanti diimpor dari Amerika Serikat dan Korea Selatan. Paling lambat satu bulan sebelum Asian Games tiba di tanah air. ’’Hanya Diananda Choirunisa yang pake busur dari Korea,’’ jelasnya.
Mengenai target medali, Ega belum menerima target dari pengurus maupun pemerintah. Meski begitu, pemanah 26 tahun itu bertekad mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. ’’Selama proses pelatnas memang masih ada kekurangan. Masih ada waktu untuk memperbaiki. Semoga bisa dapat (medali),’’ harapnya.
Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PPK GBK terkait dengan kendala yang dialami atlet panahan. ’’PP Perpani membuat surat permohonan ke Kemenpora, lalu akan kami sampaikan ke direktur PPK GBK supaya cabor panahan bisa menggunakan fasilitas lapangan panahan dan bebas biaya,’’ urainya.