Seribu Sumur Bor demi Hadapi Kemarau
GRESIK – Kemarau panjang bukan lagi masalah. Sekitar 700 kepala keluarga (KK) warga Desa Wedani, Kecamatan Cerme, tidak akan kekurangan air lagi. Di desa mereka telah ada sumur bor dari Pemkab Gresik. Airnya bening.
Sumur bor itu telah memenuhi kebutuhan air 224 sambungan rumah warga. Kemarin (20/3) Bupati Sambari Halim Radianto melihat langsung kondisi sumur buatan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) Gresik tersebut.
”Bening dan tidak bau. Layak minum,” ujar Sambari. Dia membuka keran dan merasakan air dari sumur bor tersebut.
Sumur bor serupa direncanakan terwujud di seribu lokasi. Seluruh Gresik punya. Program seribu sumur bor itu digagas Sambari dan ditargetkan tuntas pada 2019. Sekarang sudah 70 persen selesai.
Apa tujuannya? Sambari berharap daerah-daerah yang biasanya rawan kekeringan saat kemarau panjang tidak lagi kesulitan air. Manfaatnya harus dipastikan bagi masyarakat. ”Saya minta dinas pekerjaan umum terus memantau pembangunannya,” ujarnya.
Sambari memeriksa sekeliling sumur bersama Kepala Dinas PUTR Gunawan Setijadi dan Kabag Humas Suyono. Sumur berada di antara pematang sawah. Pipa PDAM belum menjangkau desa tersebut. Karena itu, pemerintah desa membangun sendiri jaringan pipa sepanjang 2.042 meter. Lengkap dengan meteran air. Sambungan tersebut sudah masuk ke rumah-rumah penduduk.
”Air disedot ke atas, lalu didistribusikan dengan gravitasi,” ungkap Sambari.
Kades Wedani Rohman menjelaskan, sumur tersebut dikelola badan usaha milik desa (BUMDes). Warga desa telah sepakat. ”Bahkan, saking senangnya, ada yang mau beli Rp 3 ribu per meter kubik,” katanya.
Harga air itu, lanjut Rohman, lebih murah daripada air yang biasa dibeli warga dari truk tangki. ”Kalau dibuatkan satu sumur lagi, besar kemungkinan seluruh rumah (700 KK) bisa teraliri,” kata Rohman.
Kabag Humas Suyono menambahkan, Bupati Sambari ingin memastikan programnya berjalan baik. Pelaksanaannya diawasi langsung. Kalau perlu, diinspeksi mendadak (sidak) agar benar-benar tahu sendiri hasilnya bermanfaat nyata atau tidak. ”(Pak Bupati) ingin hasil yang maksimal bagi masyarakat,” paparnya.