Perbaiki Biopori dan Panen Sayur
Peringati Momen Hari Air Sedunia
SURABAYA – Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret diperingati kemarin di SMPN 5 Surabaya. Perangkat kecamatan, kepolisian, TNI, dinas lingkungan hidup (DLH), aktivis lingkungan hidup, serta perwakilan sekolah hadir dalam acara yang diisi dengan perbaikan biopori dan panen kebun hidroponik itu.
Koordinator Komunitas Nol Sampah Surabaya Hermawan Some menyebutkan, biopori memiliki banyak manfaat. Selain menampung air hujan, biopori bisa dimanfaatkan untuk mengolah sampah. Kompos bisa dijual kepada masyarakat. ’’Paling penting, biopori mendorong peningkatan kualitas air tanah,’’ kata Wawan, panggilan akrab Hermawan.
Dia menambahkan, Surabaya seharusnya memiliki banyak biopori. Selain dekat laut, penggunaan air di Kota Pahlawan cukup tinggi. Setelah mendengar paparan Wawan, para tamu undangan bergeser dan melakukan aksi lain. Mereka secara beramairamai memperdalam lubang biopori di kawasan sekolah. Ada tujuh biopori yang dikeruk dengan alat.
Berdasar pengamatan, ketujuh lubang biopori memiliki diameter 10 cm. Kedalamannya mencapai 1 meter. Saat ini, ada 105 biopori yang telah dibuat di SMPN 5 Surabaya. ’’Setiap minggu, ada agenda perawatan biopori yang dilakukan anakanak,’’ ungkap Kepala SMPN 5 Surabaya Nanik Partiyah.
Mantan kepala SMPN 4 Surabaya itu menambahkan, di kalangan siswa, telah dibentuk kelompok kerja (pokja) untuk menangani biopori. Tugasnya, mengecek resapan air dan perkembangan sampah secara rutin. Nanik menambahkan, pendidikan lingkungan hidup untuk anak-anak SMP amat penting. Mereka perlu diajari action di lapangan. Sejak masuk sekolah, anak-anak diajak berpikir bagaimana caranya menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya. Termasuk merawat kualitas air agar tidak keruh.