Perdana Ikut Lomba Langsung Juara
Ten Eleven Choir, Paduan Suara Kebanggaan SMK 10 Nopember
SMK 10 Nopember di Kota Delta memiliki grup paduan suara anyar. Baru dibentuk pada awal tahun pelajaran 2017–2018 lalu. Namun, penampilannya tak perlu diragukan. Kuncinya fokus dan rutin berlatih.
MAYA APRILIANI
SENIN lalu (19/3) aula SMK 10 Nopember tampak ramai. Ada 12 siswi yang berkumpul di sana. Para pelajar kelas X tersebut tengah latihan. Mereka merupakan anggota paduan suara Ten Eleven Choir sekolah di kawasan Siwalanpanji, Buduran, tersebut.
Yunan Helmy, pelatih paduan suara itu, dengan telaten membimbing mereka. Bukan hanya kemampuan di bidang tarik suara yang dilatih. Konsentrasi juga diuji. Di tengah asyiknya latihan, tak jarang, bel tanda perubahan jam belajar yang cukup nyaring berbunyi. Alih-alih menghentikan latihan, para anggota tetap bernyanyi. ’’Kami bisa latihan di tempat khusus dan tertutup. Tapi, kami memilih aula karena harus terbiasa dengan berbagai suasana,’’ katanya.
Sebelum latihan dimulai, Helmy meminta para anggota melakukan pemanasan. Mulai mengambil napas dan mengeluarkan pelan-pelan, mendesis, hingga melafalkan huruf vokal dengan lafal yang jelas. Dia juga meminta para anggota melakukan peregangan otot tangan.
Tujuannya, mereka rileks. Menyanyi dengan kondisi tenang dan enjoy akan membuat penampilan maksimal. Tidak tertekan dan grogi. Dengan begitu, mereka dapat menyuguhkan penampilan terbaik.
Lagu pertama yang mereka bawakan adalah May Name is Music. Saat menyanyikan lagu tersebut, pembagian suaranya tampak jelas. ’’Karena semua anggota perempuan, suaranya dibagi sopran dan alto saja,’’ kata Oktavia Jukli Wulandari. Siswi 16 tahun itu kebagian menyanyikan lagu dengan nada tinggi. Dia berada di sisi kanan. Sementara itu, temannya yang memiliki suara rendah dikelompokkan di bagian kiri.
’’Pengelompokan ini agar mereka tidak saling terpengaruh. Tetap konsentrasi pada hafalan dan tugas suara mereka sendiri-sendiri,’’ terang Helmy.
Salah satu tip agar konsentrasi penuh adalah tetap fokus melihat arahan dirigen. Selain itu, mereka tidak melihat maupun melirik penampilan teman yang lain. ’’Kalau melihat, pasti nanti bingung,’’ ucap Saidatul Maghfiroh, anggota lainnya. Siswi kelas X tersebut mengaku senang bisa bergabung dalam kelompok paduan suara. Meskipun harus belajar dengan keras. Sebab, sebagian besar anggota belum pernah terlibat dalam kelompok paduan serupa. ’’Rata-rata belum pernah ikut, mulai dari nol,’’ kata gadis 16 tahun itu. Meskipun mulai dari awal, mereka mampu membuktikan bisa bernyanyi.
Buktinya, mereka bisa menjadi juara. Pada perlombaan bertajuk Panggung Dolanan di dinas pariwisata, pemuda, dan olahraga (disparpora) dalam rangka memperingati hari jadi Sidoarjo tahun ini. Mereka meraih juara penampilan terbaik. Itu bukan pilihan juri saja, tetapi juga penonton atau masyarakat. ’’Senang sekali dapat juara,’’ kata Emilia Maharani P., anggota lain.
Hal serupa dirasakan anggota lain. Untuk bisa menjadi juara, mereka tak hanya kompak, tetapi juga tekun latihan. Termasuk latihan koreografi untuk lagu berjudul Nusantara yang rancak.
Saat lomba tersebut, mereka sepakat menggunakan kebaya. Memoles wajah dengan make-up secara mandiri. Hasilnya, berdasar foto yang mereka simpan, penampilan anggota Ten Eleven Choir memang menawan.
Ratih Wulansari, kepala SMK 10 Nopember, menyatakan bahwa grup paduan suara tersebut dibentuk karena pihak sekolah ingin memiliki ekstrakurikuler yang jarang dimiliki sekolah lain. Tujuan lainnya, Ratih melihat banyak anak didiknya yang memiliki bakat seni. ’’Tapi, kami sulit mencari anggota cowok. Sebab, murid laki-laki tak sebanyak perempuan,’’ tuturnya.