Pencairan Dana Terhambat Data
Jumlah yang Terdampak Bertambah, Krembung Juga Kena Puting Beliung
SIDOARJO – Rumahnya sudah rusak terkena puting beliung, warga yang terdampak juga belum mendapatkan dana sosial dari pemkab. Sebab, desa dan kecamatan belum menyerahkan data jumlah rumah yang rusak ke badan penanggulangan bencana daerah (BPBD).
Kepala BPBD Sidoarjo Dwidjo Prawito menyatakan, pendataan rumah yang terdampak puting beliung sebenarnya sudah berjalan. Selang satu hari pasca kejadian, perangkat desa dan kecamatan dibantu warga setempat turun ke lokasi untuk menghitung jumlah bangunan yang rusak. Dari pendataan itu, terdapat 88 bangunan yang rusak. ’’Namun, hingga kini, datanya belum masuk,’’ katanya.
Mantan kepala dinas pekerjaan umum cipta karya itu menjelaskan, BPBD terus berkomunikasi dengan desa dan kecamatan untuk mempercepat pendataan. ’’Mungkin ada tambahan bangunan rusak yang terlewat ketika didata,’’ ujarnya.
Proses pencairan dana sosial tersebut membutuhkan waktu yang panjang. Setelah data lengkap, BPBD, kecamatan, serta desa bakal menggelar rapat. Pertemuan itu diadakan untuk menentukan jumlah anggaran yang akan diberikan kepada warga. Tahapan berlanjut dengan meminta persetujuan kepala daerah. Oleh BPBD, data tersebut dikonsultasikan ke bupati. Setelah mendapatkan lampu hijau, anggaran sosial bisa segera dicairkan. Dwidjo menargetkan, dalam minggu ini, seluruh data yang dibutuhkan sudah lengkap. ”Perhitungan kami, minggu depan mudah-mudahan sudah cair,” ucapnya.
Camat Sedati Ridho Prasetyo menuturkan, data bangunan yang terdampak puting beliung bertambah. Khusus Desa Sedati Gede, pada pendataan awal, terdapat 29 rumah yang terdampak. Setelah didata ulang, jumlahnya mencapai 54 rumah. Untuk Desa Pabean, jumlahnya tidak mengalami perubahan, tetap 27 rumah. ”Mayoritas rusak ringan,” katanya.
Sementara itu, bencana angin puting beliung kembali menerjang kota delta. Senin sore (19/3), giliran Desa Tambak Rejo, Kecamatan Krembung, yang disapu angin kencang. Sebanyak 30 rumah porak-poranda. Dwidjo menyatakan, angin kencang disertai hujan lebat mulai bertiup pukul 15.30. Kecepatan angin semakin kencang. Selang beberapa detik, angin menerjang atap bangunan warga. ”Kami sudah turun ke lapangan. Mayoritas rusak ringan. Tidak ada korban jiwa,’’ jelasnya.
Seringnya Sidoarjo diterpa angin puting beliung membuat BPBD berencana membuat penelitian. Dwidjo menjelaskan bahwa pihaknya akan menggandeng universitas untuk memetakan wilayah mana saja yang berpotensi puting beliung.