Jawa Pos

Banyuwangi Jadi Produsen Bawang Putih Andalan

-

Kualitas Lebih Baik, Dipuji Menteri Amran

BANYUWANGI - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan panen perdana bawang putih di Banyuwangi, Kamis (22/3). Amran optimistis Banyuwangi bisa menjadi daerah pemasok bawang putih andalan di Indonesia untuk mengurangi ketergantu­ngan terhadap impor.

’’Ini mantap, baru tanam langsung menunjukka­n hasil yang luar biasa. Kami berharap lahan bawang putih di Banyuwangi bisa meningkat jadi ribuan hektare untuk mendukung swasembada pertanian seperti instruksi Presiden Jokowi,” ujar Amran saat memanen bawang putih bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.

Banyuwangi mulai mengembang­kan lahan bawang putih seluas 116 hektare di Desa Tamansari pada November 2017 bermitra dengan swasta dan bakal ditingkatk­an menjadi 145 hektar. Produktivi­tasnya tinggi, mencapai 15 ton per hektare dan dalam setahun menghasilk­an 4.000 ton bawang putih basah.

Jenis bawang yang ditanam merupakan lumbu hijau dan lumbu kuning dengan kualitas lebih baik daripada impor. Meskipun ukurannya lebih kecil, rasanya lebih tajam.

Amran memuji kualitas bawang Banyuwangi. Satu siung bawang putih sama dengan lima siung bawang putih impor. ’’Bawang putih Banyuwangi ini lebih oke dibanding yang impor. Bawang putih ini rasanya lebih tajam, bahkan pihak Tiongkok saja tertarik untuk membuatnya jadi minyak bawang putih karena kualitasny­a yang bagus,” katanya.

Melihat hasil panen di Banyuwangi, Amran optimistis Indonesia bisa cepat mengejar target swasembada bawang putih. Mengingat untuk mencukupi kebutuhan nasional, Indonesia hanya membutuhka­n lahan seluas 60 ribu hektare.

’’Ini masalah kemauan saja. Butuh lahannya sedikit. Saya minta Pak Azwar Anas membantu mengembang­kan lahan bawang putih, apalagi agro climate-nya sangat cocok,” cetusnya.

Bupati Abdullah Azwar Anas siap mendukung program pencapaian swasembada bawang putih. Dia menjelaska­n, lahan bawang putih di Banyuwangi merupakan lahan hak guna usaha (HGU) yang terlantar enam tahun. Penanaman bawang putih di lahan tersebut merupakan cara efektif untuk mendukung swasembada bawang putih.

’’Cara ini bisa menjadi contoh pemanfaata­n lahan HGU idle menjadi produktif. Saya sampaikan juga ke pak menteri pertanian, tinggal cek HGU yang yak produktif di semua daerah, digerakkan tanam komoditas yang kejar target swasembada. Pemerintah bersama pengusaha bisa berkolabor­asi,” ujarnya.

’’Selama sesuai pemanfaata­n ruang, kami mendukung. Seperti di desa ini, bawang putih menggeliat­kan ekonomi, tapi tegakan pohon di mayoritas lahan miring harus dijaga agar tidak timbul masalah,” imbuh Anas.

Banyuwangi juga mendapatka­n keuntungan dengan dibukanya pertanian bawang putih. Salah satunya penyerapan tenaga kerja yang mencapai 1.000 orang. ’’Sangat padat karya sesuai kebijakan Presiden Jokowi,” pungkas Anas.

 ??  ?? OPTIMISTIS: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, memanen bawang putih pada Kamis (22/3).
OPTIMISTIS: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, memanen bawang putih pada Kamis (22/3).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia