MOVE ON DARI FALSE NINE
DUESSELDORF – False nine
menjadi kekuatan Spanyol saat memenangi Euro 2012, trofi turnamen mayor terakhir mereka. Begitu pula Jerman kala menahbiskan diri sebagai kampiun Piala Dunia 2014. Mario Goetze yang menjadi penentu hasil akhir kala itu berperan sebagai false nine.
Namun, melihat gaya bermain Spanyol dan Jerman dalam dua tahun terakhir, kedua tim seolah-olah kompak untuk tak lagi menempatkan pemain yang bukan striker murni sebagai ujung tombak. Timo Werner (Jerman) dan Diego Costa (Spanyol) adalah alasan masing-masing untuk move on dari false nine.
Werner dan Costa sekali lagi bisa membuktikan bahwa Die Mannschaft dan La Furia Roja layak memercayai mereka sebagai pemilik nomor 9 dalam uji coba internasional di Esprit Arena dini hari nanti WIB (24/3). ’’Tekad saya adalah merebut tiket ke Piala Dunia 2018 sebagai penyerang utama Jerman,” ucap Werner dalam wawancara dengan Sports 1.
Werner yang mencetak tujuh gol dalam sepuluh caps bersama Die Mannschaft sejatinya mengalami penurunan produktivitas bersama RB Leipzig musim ini. Baru ada sebelas gol yang dikoleksi striker 22 tahun itu dari 25 kali penampilannya di Bundesliga. Lebih sedikit empat gol jika dibandingkan dengan jumlah laga yang sama musim lalu. Namun, karena hanya ada Sandro Wagner, Mario Gomez, dan Lars Stindl sebagai opsi di lini serang Die Mannschaft, pelatih Jerman Joachim Loew tak memiliki pilihan lain. ”Saya tidak mau banyak bereksperimen lagi. Sebab, hanya ada empat laga sebelum kami melawan Meksiko (matchday pertama grup F Piala Dunia 2018, 18/6, Red),” ujar Jogi, sapaanakrabLoew,sebagaimana dilansir Der Spiegel.
Dalam gambaran Loew, uji coba melawan Spanyol, disusul Brasil empat hari kemudian di Olympiastadion, Berlin (28/3), bakal menentukan siapa saja pemain yang menjadi starting eleven Jerman.
Bagaimana dengan Costa? Striker berjuluk The Beast itu sejatinya belum genap tiga bulan merasakan atmosfer kompetitif lantaran baru bisa dimainkan Atletico Madrid Januari lalu. Costa tak bisa bermain pada paro pertama musim ini karena Atleti terkena hukuman larangan transfer dari FIFA.
Meski begitu, dengan torehan enam gol dari 13 penampilan, Costa masih menjadi striker terbaik yang dimiliki La Furia Roja. Itulah yang membuat entrenador Spanyol Julen Lopetegui terpaksa memainkan Isco dan Iago Aspas sebagai false nine.