Beban Berat Juara Bertahan
JAKARTA – Bhayangkara FC memang menjuarai Liga 1 musim lalu. Namun, riak kontroversi juga menyelimuti pesta itu. Terutama karena tambahan tiga angka setelah Komdis PSSI menjatuhkan hukuman kepada Mitra Kukar lantaran dianggap memakai pemain yang tidak sah saat melawan Bhayangkara pada 3 November tahun lalu. Karena tambahan tiga angka dari kemenangan 3-0 atas Mitra Kukar, mereka unggul dalam persaingan dengan Bali United. Sudah begitu, meski berstatus juara, bukan mereka yang mewakili Indonesia di AFC Cup 2018, melainkan Bali United dan Persija Jakarta.
Nah, dalam pembukaan Liga 1, Bhayangkara dipertemukan dengan Persija Jakarta. Klub berjuluk Guardian itu pun memiliki beban untuk membuktikan bahwa mereka layak berstatus juara bertahan dalam laga malam ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta (siaran langsung Indosiar pukul 18.30 WIB). pramusim. Itu tidak terlepas dari hilangnya sejumlah bintang utama tim. Misalnya, Ilija Spasojevic yang pergi ke Bali United serta Evan Dimas dan Ilham Udin Armayn yang hijrah ke klub Malaysia Selangor FA. Sudah begitu, penggantinya belum sepadan.
Tanpa Spaso, pekerjaan Paulo Sergio akan lebih berat. Sebab, di lini depan, klub asuhan Simon McMenemy tersebut mengandalkan striker gaek Herman Dzumafo yang musim lalu membela klub Liga 2 PSPS Riau. Situasinya bertolak belakang dengan Persija yang dahsyat selama pramusim.
Ya, selama pramusim, dua kali Persija juara. Mereka memenangi Boost Sport Super Fix Cup 2018 dan Piala Presiden 2018. Selain itu, klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut tampil baik di AFC Cup 2018. Dalam dua laga, mereka meraih tujuh angka dari dua kali menang, sekali seri, dan sekali kalah.
Bukan hanya itu, meski berstatus tuan rumah, kenyataannya, Bhayangkara bermain di markas Persija, SUGBK. ’’Kami main di Jakarta juga. Ini sebenarnya tidak adil apabila kami tuan rumahnya. Sebab, kami tidak hanya melawan 11 pemain. Ada suporter yang mendukung total Persija,’’ kata pelatih Simon McMenemy.
Sudah begitu, McMenemy dipusingkan dengan belum dipastikan turun atau tidaknya beberapa pemain yang dipanggil timnas U-23 Indonesia melawan Singapura pada 21 Maret lalu. Mereka adalah kiper Awan Setho dan gelandang muda M. Hargianto. Kalaupun bermain, mereka tidak berada dalam kondisi terbaik.
McMenemy juga menyadari ancaman besar dari striker Persija yang sedang on fire, Marko Simic. ’’(Marko) Simic pemain bagus di kubu lawan. Kami sadar itu. Tapi, kami tidak hanya fokus pada satu pemain. Kami sudah punya strategi untuk cetak gol ataupun bertahan,’’ paparnya.
Di sisi lain, pelatih Persija Stefano Cugurra mengungkapkan, timnya sudah melakukan persiapan maksimal meski membagi konsentrasi dengan AFC Cup. Pemainnya juga bugar karena ada jeda waktu yang lama setelah bertanding di AFC Cup pada 14 Maret lalu melawan Song Lam Nghe An FC.
’’Lawan Bhayangkara FC tidak mudah. Mereka punya pemain berkualitas,’’ katanya. Namun, dia meminta anak asuhnya berlatih keras beberapa hari terakhir.