Sparing Melawan Atlet Korea Selatan
JAKARTA – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) mendatangkan pelatih teknik dan fisik khusus serta lawan latih tanding dari Korea Selatan. Itu merupakan bagian dari upaya PB TI memenuhi target 1 emas pada Asian Games 2018.
Manajer Timnas Taekwondo Rahmi Kurnia menilai anak didiknya masih lemah dari segi fisik. ”Sebaik apa pun teknik, kalau fisiknya lemah, pasti habis,” ucapnya saat ditemui di pemusatan latihan nasional GOR Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Cibubur kemarin.
Park Young-soo, master sport science taekwondo sekaligus pelatih fisik, dipanggil dari Negeri Ginseng untuk melatih 16 atlet penghuni pelatnas saat ini. Young-soo merupakan mantan taekwondoin kyorugi nomor +87 kg. ”Sudah seminggu dia sini,” jelasnya.
Peta persaingan kelas kyorugi di Asia memang cukup berat bagi Indonesia. Negara kuat seperti Korea Selatan, Iran, Tiongkok, Thailand, dan Taiwan masih mendominasi. Lee Sun-jae, pelatih teknik kyorugi asal Korsel, juga didatangkan. ”Dia membawa anak buahnya untuk menjadi sparring partner. Yunse Hwan namanya,” jelas Rahmi sambil menunjuk atlet yang dimaksud.
Tim poomsae, lanjut Rahmi, saat ini menjalani training camp di Gachon University, Korsel, sejak 15 Maret lalu. Ada lima atlet dari nomor individu putra, individu putri, dan tim putra yang dilatih langsung oleh pelatih Asian Taekwondo Union Prof Tae Seongjeong. Dia termasuk dalam tim penilai kelas poomsae di Asian Games nanti. Sementara itu, tim poomsae putri masih berlatih di Indonesia. Mereka berada di bawah arahan pelatih Shin Seung-jung.