Jawa Pos

Kumpulkan Modal untuk Bikin Warung

Asnan, Tukang Becak dengan Tabungan Rp 48 Juta di Kresek

-

Usia lanjut dan tubuh renta tidak membuat dia putus asa mencapai mimpi. Asnan, tukang becak yang ditemukan memiliki tabungan Rp 48 juta di kotak becaknya itu, ingin punya warung kecil. Modalnya kumpulkan dari keringat mengayuh becak setiap hari.

KULIT keriput membungkus tulang tua Asnan. Begitu jelas susunan tulang dan cekungan di dadanya. Kedua matanya tak lagi awas. Bahkan, mata kirinya sudah berwarna putih pucat. Tak bisa lagi untuk melihat. Umur yang sudah menyentuh kepala tujuh membuat Asnan hanya bisa bekerja seadanya. Betis dengan otot yang terlihat itu mengayuh pedal becak lusuh. Dari situlah Asnan mendapat uang untuk menyambung hidup.

Bukan hanya urusan perut. Keinginan Asnan untuk memiliki usaha sendiri juga diwujudkan dari mengayuh becak. Dia ingin sekali memiliki sebuah warung atau toko kelontong. Penghasila­n mengayuh becak yang tak menentu dia kumpulkan. Saat dirasa sudah banyak, dia menggulung uang itu dengan karet. Lalu, menyimpann­ya dalam kresek. Uang itu diletakkan di kotak bawah kemudi becak.

Becak tersebut merangkap rumah bagi Asnan. Tempat duduk selebar 1 meter dari busa itu berubah menjadi tempat tidur saat sepi penumpang. ’’Saya juga jadi pelayan (tukang antar barang, Red) di bank daerah Gubeng,” katanya.

Terkadang Asnan tidur di bangku sebuah toko kelontong tempat dia biasa mangkal, Jalan Tambaksari, Kecamatan Tambaksari. ”Tidur di toko Pak Suwaji,” ujarnya.

Biasanya Asnan dimintai tolong untuk mengantark­an berkas atau barang dari sebuah bank

Dari sana dia mendapat penghasila­n tambahan. ”Ngantarnya ya pakai becak,” katanya.

Asnan kini semestinya bisa menikmati hasil kerja kerasnya sekaligus mewujudkan citacitany­a untuk memiliki warung. Namun, sakit keburu datang kepadanya. Sejak Kamis sore (22/3) dia terbaring di RSUD dr Soetomo karena sakit. Tanpa baju melekat, hanya sepotong sarung yang menyelimut­i tubuh tuanya.

Dari hasil mbecak, Asnan ternyata berhasil menabung hingga Rp 48.970.000. Pria yang tinggal sendiri di Surabaya tersebut tak menyangka uangnya sebanyak itu. ”Seingat saya, uangnya hanya Rp 9 juta,” katanya.

Asnan dirujuk ke rumah sakit karena sudah tiga hari tubuhnya demam dan menggigil. Kepalanya terasa berat. Oleh petugas Command Center 112, dia dibawa ke rumah sakit. Berdasar diagnosis sementara, Asnan menderita infeksi paru-paru. Namun, masih diperlukan pemeriksaa­n lebih lanjut untuk memastikan penyakit yang dideritany­a.

Asnan berasal dari Kecamatan Sumobito, Jombang. Dia lupa sejak kapan mengayuh becak di Surabaya. Dia hanya ingat sudah sangat lama. Sementara itu, istrinya sudah meninggal di Jombang. Sebenarnya Asnan memiliki anak. Namun, dia sudah lama tidak berhubunga­n dengan buah hatinya itu. Kabar terakhir yang dia dengar, anakanakny­a berada di Kalimantan. ”Anak saya tiga,” ujarnya, lantas menghela napas tersengal karena batuk.

Begitu pula di Surabaya. Dia sudah tidak tahu di mana keluargany­a. Seingat dia, ada kerabat yang tinggal di Jalan Tambaksari Selatan VII. Namun, saat petugas datang, rumah tersebut sudah berganti pemilik.

Kini Asnan terus mendapat perawatan intensif. Ketua Komunitas Blakraan Yuk Yusa Safari kini menemaniny­a. Saat pagi Yusa menjenguk. Dia menjaganya hingga malam. ”Saya akan menjaga Pak Asnan sampai beliau sembuh dan dipindahka­n ke liponsos,” ujarnya.

Untuk sementara Yusa juga menggantik­an peran keluarga bagi Asnan. Sebab, saat pemeriksaa­n, harus ada keluarga yang mendamping­i untuk memberikan persetujua­n. Hari ini Asnan dijadwalka­n menjalani pengambila­n darah untuk pemeriksaa­n di laboratori­um. ’’Saya siap saja,” ujarnya.

Sementara itu, uang milik Asnan kini diamankan oleh pihak Kecamatan Tambaksari. Uang tersebut diserahkan ke Asnan setelah dia sembuh. Harapannya, uang itu bisa digunakan untuk hidup yang lebih baik. Namun, selama sakit ini Asnan sudah tidak memikirkan­uangnya.Keinginann­ya adalah sembuh supaya bisa beraktivit­as lagi. ”Uangnya sudah disimpan sama petugas kok,” ujarnya.

 ?? GALIH ADI PRASETYO/JAWA POS ?? SAKIT: Asnan terbaring lemah di becaknya yang mangkal di Jalan Tambaksari sebelum dibawa ke RSUD dr Soetomo pada Kamis sore (22/3). GALIH ADI PRASETYO
GALIH ADI PRASETYO/JAWA POS SAKIT: Asnan terbaring lemah di becaknya yang mangkal di Jalan Tambaksari sebelum dibawa ke RSUD dr Soetomo pada Kamis sore (22/3). GALIH ADI PRASETYO

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia