Berkreasi Peringati Earth Hour
SURABAYA – Bentuk ekspresi melalui seni dilakukan untuk memperingati Earth Hour 2018 yang jatuh pada 24 Maret. Sebanyak 15 karya hasil tangan kreatif para karyawan dipamerkan kemarin (22/3) di Hotel Ciputra World Surabaya. Karya tersebut dibuat dengan menggunakan bahan bekas yang membentuk seruan tentang aksi bertema Reuse, Reduce, Recycle.
’’Ini adalah suara karyawan yang mau menyalurkan simpatinya melalui seni,’’ ujar ketua komite acara Join The Global Celebration Earth Hour Harsono. Dibuat perorangan, komponen dalam seni itu mewakili setiap departemen.
Departemen house keeping
membuat karya yang cukup menarik. Mereka membentuk pohon yang seakan mencengkeram bumi. Di bawahnya, terdapat rerumputan dan kursi taman. Asri dan simbolis.
Pohon tersebut dibuat dengan menggunakan koran bekas yang dipelintir, kemudian dilumuri kopi sehingga tampak seperti serat-serat kayu. Di tengahnya, diletakkan bola plastik yang sudah dicat biru. Terdapat susunan beras berwarna hijau yang membentuk kepulauan di Indonesia. Tak lupa sebuah kursi taman berwarna putih yang dibuat dengan menggunakan potongan lidi. Di bagian bawah, terdapat tulisan Save Me yang dibentuk dari biji-bijian.
Di sudut lain, ada dua kulit lobster yang nangkring di pojok kanan dan kiri bingkai. Di bawahnya, terdapat sayap ayam bakar yang membentuk tanduk. Tanduk tersebut dipasang di atas lingkaran yang terbuat dari roti kering.
Bukan hanya itu, hadir pula komponen lain seperti cokelat dan kulit kerang. Dilihat dari komponen yang menyertai, karya tersebut tentu dibuat kitchen department. ’’Hiii, geli!’’ ucap Vindy Octariana, salah seorang pengunjung, saat memandangi olesan mentega biru yang menggulung bak ombak laut.
Kompetisi membuat seni itu akan dinilai pengunjung mal. Karya tersebut dipamerkan hingga 25 Maret. ’’Kami akan memberikan formulir penilaian kepada pengunjung yang mampir. Pemenang akan diumumkan saat general associate meeting,’’ ujar Harsono. Akan diambil tiga pemenang yang masing-masing bakal mendapatkan uang tunai. Setelah itu, karya pemenang ditempel di lorong loker karyawan.
Puncak acara digelar 24 Maret. Pukul 18.00 penerangan lobi hotel dimatikan sejenak. Para karyawan tampil menari dan membaca puisi. Yang lain akan menyalakan lampu teplok dengan membentuk tulisan 60+.