Jawa Pos

Berencana Ubah Jam Masuk Kerja dan Sekolah

-

SIDOARJO – Kepadatan kendaraan di wilayah Sidoarjo makin merisaukan. Tidak hanya di tengah kota, belakangan sebaran titik kemacetan meluas. Untuk mengurai kepadatan kendaraan, Dinas Perhubunga­n (Dishub) Pemkab Sidoarjo memiliki wacana baru. Yakni, mengubah jam masuk sekolah dan kerja.

Kepala Dishub Pemkab Sidoarjo M. Bahrul Amig mengatakan, kemacetan kini memang meluas. Berdasar catatan dishub, saat ini ada 20 ruas yang hampir setiap hari padat. Di antaranya, simpang lima Krian, Jalan Raya Kletek Taman, bundaran Aloha, dan flyover Waru.

Namun, kemacetan itu terjadi pada jam-jam tertentu. Yakni, jam berangkat sekolah dan kerja. Saat pagi, banyak akses Kota Delta yang penuh sepeda motor dan mobil. Penambahan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan pertumbuha­n jalan. ’’Akhirnya terjadi penumpukan. Mereka seolah berebut jalan,’’ jelasnya.

Menurut Amig, pihaknya sedang mengkaji sebuah solusi dengan mengubah jam masuk sekolah dan kerja. Ada tiga alternatif jam masuk sekolah dan kerja yang diusulkan. Pertama, masuk sekolah pukul 06.30. Adapun, jam masuk kerja berselang satu jam kemudian atau pukul 07.30.

Alternatif kedua, jika jam masuk sekolah pukul 07.00, jam masuk kerja mundur pukul 08.00. Ketiga, pelajar TK dan SD masuk sekolah pada pukul 07.00 serta SMP dan SMA masuk pukul 06.30. Adapun, jam masuk kerja digeser menjadi pukul 08.00. ’’Selisihnya satu jam,’’ papar mantan kepala dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK) itu.

Selisih waktu satu jam tersebut, lanjut Amig, dimaksudka­n sebagai peralihan jam masuk sekolah dan kerja. Jika pengguna jalan semakin sedikit, kepadatan lalu lintas diharapkan bisa berkurang. Untuk itu, ke depan pihaknya turun ke perusahaan dan sekolah. Petugas akan menyosiali­sasikan pergeseran jam masuk sekolah dan kerja.

Untuk jangka panjang, Amig mengatakan bahwa pemkab juga perlu berkoordin­asi dengan daerah lain. Termasuk dengan Pemkot Surabaya. ’’Warga yang tinggal di Sidoarjo, tetapi bekerja di Surabaya, itu juga sangat banyak. Ribuan orang,’’ katanya.

 ??  ??
 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? ALTERNATIF SOLUSI: Untuk menekan kepadatan lalu lintas, dishub berencana mengubah jam masuk sekolah.
BOY SLAMET/JAWA POS ALTERNATIF SOLUSI: Untuk menekan kepadatan lalu lintas, dishub berencana mengubah jam masuk sekolah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia