Patahkan Vonis Dokter, Kini Sangat Aktif Bergerak
Nurul Mandayani, Bocah dengan Usus Keluar Perut yang Dirawat Ibunya
Bagi Sartika, kesehatan Nurul Mandayani ibarat mukjizat. Putrinya yang kini berusia 4 tahun itu sangat aktif. Padahal, akhir 2016 Nurul divonis hanya bertahan lima hari setelah menjalani operasi usus.
OKTOBER 2016 benar-benar tak bisa dilupakan Sartika. Ibu yang kini berusia 24 tahun itu begitu galau lantaran putrinya yang masih kecil harus menjalani operasi di bagian perut. Awalnya diduga karena usus buntu. Tetapi, setelah dua kali operasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, usus Nurul malah terburai, keluar perut.
Kala itu Sartika benar-benar kalut. Empat bulan dirawat, jawaban dari dokter tentang mengapa usus putrinya terburai keluar tidak pernah memuaskan warga Desa Swarga Bara, Sangatta Utara, Kaltim, itu. Keharusan empat kali operasi akhirnya dia tolak. Meskipun, diprediksi Nurul hanya akan bertahan lima hari.
Sudah lebih dari setahun Sartika menjadi dokter bagi Nurul. Dia merawat anaknya secara mandiri di rumah. Itu dilakukan dengan alasan keterbatasan dana. Seharihari Sartika hanya memberikan perawatan dengan cara mengoleskan salep untuk mengeringkan luka bekas operasi dan memberinya vitamin untuk merangsang pertumbuhan.
’’Saya menyadari minimnya penghasilan kami. Jadi, untuk dirawat di rumah sakit sangat tidak mungkin. Saya merawat Nurul di rumah saja,’’ ujarnya.
Kini rasa sakit yang begitu lama dirasakan Nurul sudah banyak berkurang. Banyak perubahan yang terjadi pada kesehatan bocah yang sangat aktif tersebut. Bahkan, keaktifannya bisa melebihi kakak dan adiknya. Terkandang dia memanjat dinding, walaupun hanya di dalam rumah
’’Fisik anak saya itu kuat. Dia sangat suka jika diajak salat dan mengaji. Hanya ngomongnya yang belum jelas. Mungkin efek dari banyaknya obat yang dikonsumsi,’’ katanya.
Dengan perkembangan putrinya semacam itu, Sartika dan suami mengatakan yakin atas kehidupan Nurul. Apalagi, dia sudah teruji jauh melewati vonis dokter bahwa bocah itu hanya akan bertahan lima hari. Semangat Nurul begitu terasa meramaikan rumah yang disewanya tersebut. ’’Tidak ada kebahagiaan lain yang didapat seorang ibu selain melihat anaknya dapat berkembang bersama keluarga. Walaupun, saat malam tiba, saya sering terjaga karena kondisi Nurul yang mengeluhkan sakit. Kami sangat ikhlas merawatnya,’’ ujar perempuan tersebut.
Menurut Sartika, punggung anaknya kerap berdarah. Jika merasa gatal, Nurul sering menggaruk bekas luka operasi di tubuhnya. Sartika pun kerap menitikkan air mata jika melihat putrinya merasakan sakit. ’’Kalau saja memiliki cukup uang, kami pasti akan memberikan perawatan yang layak. Suami saya telah berjanji, jika mempunyai pekerjaan yang menghasilkan gaji, Nurul akan dibawa kembali ke Samarinda,’’ jelasnya.
Bagi Sartika, Nurul adalah titipan Tuhan yang sangat indah. Dia melihat potensi yang ada pada Nurul berupa kecerdasan dan daya ingat yang kuat. ’’Saya selalu berdoa dan berharap agar putri kebanggaan saya bisa meraih kesuksesan dengan kondisinya yang seperti ini. Bakat menyanyi dan kepintaran lainnya membuat saya percaya Nurul akan tumbuh baik,’’ tuturnya.