Pasti Bisa Ekspor Kapal Selam
TURITAN INDARYO
Sebagaimana digariskan UU No 16/2012 tentang Industri Pertahanan, PT PAL merupakan lead integrator untuk memenuhi kebutuhan kapal-kapal kombatan dalam negeri. Hasilnya sudah mulai terlihat. Sangat membanggakan. Berikut obrolan wartawan Jawa Pos THORIQ SHOLIKHUL KARIM dengan direktur pembangunan kapal PT PAL. PT PAL baru saja meluncurkan kapal cepat rudal (KCR) keempat yang diberi nama Kerambit. Apa keunggulannya?
Kerambit diambil dari nama senjata tradisional yang menyerupai cakar harimau. Apresiasi luar biasa untuk TNI-AL yang selalu menamai kapal perang kelas ini dengan kearifan budaya lokal. Itu bagian upaya mengenalkan ke mancanegara. Keunggulan karya anak bangsa ini adalah berkecepatan tinggi, stabil, dan andal menghadapi ombak tinggi hingga sea state 6. Ramah lingkungan juga. Sebab, kapal ini dilengkapi sewage treatment plant untuk mengolah limbah secara mandiri.
Bagaimana dengan kapal perang jenis lain? Tahun ini ada proyek apa?
Tahun lalu PT PAL menyerahkan dua unit kapal perusak kawal rudal ke Kementerian Pertahanan RI dan mengekspor dua unit strategic sealift vessel (SSV) ke Philippine Navy, Filipina. Saat ini kami sedang membangun landing platform dock dan kapal selam ketiga untuk TNI-AL.
Dulu satu kapal perang dikerjakan sampai dua tahun. Kemudian lebih cepat, satu tahun satu kapal. Kini setahun bisa menghasilkan dua kapal. Strategi apa yang digunakan?
Kami terus melakukan improvement dan m e n g implementasi kan building strategy dengan modular system dan pola multiple starting points. Pengerjaan kapal dibagi enam zona atau lebih. Semua dikerjakan secara simultan sehingga PT PAL bisa reduce the time significantly (waktu pengerjaan berkurang signifikan, Red).
PT PAL sedang membangun kapal selam jenis U-209 yang ketiga pada tahapan joint section. Dibanding pendahulunya, apa kelebihan produk ini?
Tipe ini mempunyai dimensi yang optimal dan relatif lebih lincah manuvernya. Sesuai untuk perairan Indonesia. Kami berharap pemerintah, pengguna, dan produsen bersatu untuk melanjutkan program kapal selam jenis ini hingga tahap whole local production. Dengan begitu, kemandirian dalam pembangunan dan overhaul kapal selam sendiri bisa tercapai. Bahkan, kalau perlu, suatu saat PT PAL bisa mengekspor kapal selam. Seperti yang telah dibuktikan, yakni mengekspor kapal perang permukaan.